Sempat Tembus 1.000 Kasus Covid-19 per Hari di Bantul Saat PPKM Darurat, Dinkes Lakukan Evaluasi

Penularan kasus Covid-19 di Kabupaten Bantul belum bisa ditekan selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat (3 - 20 Juli

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Ilustrasi 

Apabila ada warga yang bergejala, diharapkan agar segera lapor ke puskemas untuk dilakukan 3 T (testing, tracing dan treatment) supaya pasien dapat terisolasi dengan baik dan dapat memutus mata rantai penularan.

Jangan ada masyarakat yang memiliki gejala, namun justru diam saja. Apalagi menyangsikan pemeriksaan dengan anggapan kalau sedang flu atau batuk, sudah pasti hasil tes-nya positif. 

Baca juga: Pemerintah Segera Lakukan Tes dan Tracing Masif di Kawasan Padat Penduduk, Ini Wilayah yang Disasar

"Kami tidak akan berbuat di luar koridor medis. Semua rapid antigen dari Kemenkes ter-standarisasi. Jadi kalau itu positif ya positif. Tidak ada upaya lain selain itu.

Kita hanya ingin supaya masyarakat terdeteksi, bisa terisolasi, penularan tidak masif, sehingga kasus tidak selalu meledak," ungkapnya. 

Hingga 20 Juli 2021, kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Bantul sudah mencapai 34.182 kasus. Dari jumlah tersebut, 21.862 sembuh, dan 794 meninggal dunia.

Sementara lainnya, masih Isolasi. Pemkab Bantul juga telah mengeluarkan peta epidemiologi terbaru. Di mana berdasar informasi corona.bantulkab.go.id, wilayah Bantul masuk kategori zona merah atau resiko penularan tinggi. Hal itu berdasarkan hasil pemetaan data yang dilakukan 6-19 Juli 2021.

Peta zonasi ini berlaku 20 Juli hingga 2 Agustus 2021. (Rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved