Jelang Akhir PPKM Darurat, Gunungkidul Catatkan Rekor Kematian Harian Tertinggi
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, menyampaikan bahwa hari ini terdapat 28 kasus meninggal dunia karena COVID-19.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Angka harian kematian karena COVID-19 Kabupaten Gunungkidul kembali mencapai rekornya pada Senin (19/07/2021) ini.
Meski demikian, angka kasus baru konfirmasi positif COVID-19 hari ini terbilang rendah.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, menyampaikan bahwa hari ini terdapat 28 kasus meninggal dunia karena COVID-19.
Adapun rekor harian tertinggi mencapai 23 kasus kematian pada 11 Juli lalu.
"7 dari 28 kasus meninggal dunia merupakan pasien isolasi mandiri (isoman)," kata Dewi sore ini.
Sedangkan angka konfirmasi positif COVID-19 baru pada hari ini dilaporkan mencapai 111 kasus.
Jumlah ini terbilang paling rendah sejak PPKM Darurat bergulir mulai 3 Juli lalu.
Menurut Dewi, 111 kasus baru tersebut termasuk dengan 28 kasus meninggal dunia hari ini.
Adapun 83 kasus lainnya kini menjalani perawatan dan isoman.
"Sebanyak 249 kasus dinyatakan sembuh hari ini," ujarnya.
Sampai hari ini, Gunungkidul telah mencatatkan 11.917 kasus konfirmasi positif COVID-19 secara kumulatif.
Jumlah meninggal dunia kini mencapai 558 kasus.
Sebanyak 3.129 pasien berstatus kasus aktif atau dalam perawatan dan isoman. Sedangkan pasien sembuh kini mencapai 8.230 kasus.
"Kami harap kasus baru terus mengalami penurunan, tentunya dengan upaya bersama dari masyarakat dan pemerintah," kata Dewi.
Terpisah, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul, Iswandoyo, melaporkan telah menangani 3 jenazah baru konfirmasi positif.
Salah satunya merupakan pasien isoman asal Gedangsari.
Menurutnya, pasien isoman tersebut memiliki penyakit penyerta berupa jantung, hipertensi, dan asam lambung.
Adapun proses rukti (memandikan) hingga pemakamannya dibantu Tim Satgas Kalurahan Tegalrejo, Gedangsari.
"Sedangkan dua jenazah lain merupakan warga Gunungkidul yang sempat dirawat di RS Bethesda Wonosari dan RSA UGM," ungkap Iswandoyo.
Ia mengatakan proses rukti sudah dilakukan oleh kedua RS.
Tim PMI Gunungkidul membantu proses pengantaran hingga pemakaman kedua jenazah. (*)