Luhut Akui Tak Mudah Hadapi Covid-19 Varian Delta, : Kita Menghadapi Musuh yang Berbeda

Tidak hanya Indonesia, kata Luhut, sejumlah negara juga mengalami lonjakan yang eksponensial akibat varian virus ini.

Editor: Muhammad Fatoni
tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUNJOGJA.COM - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut penyebaran virus corona yang terjadi saat ini harus ditanggulangi dengan cara yang berbeda.

Pasalnya, menurut Luhut yang juga menjadi penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat, varian Delta yang menyebar di dunia, termasuk di Indonesia, sangat cepat laju penularannya.

Karena itu, untuk mengendalikan laju sebaran virus Corona di Indonesia, harus ditangani dengan strategi yang berbeda pula.

"Musuh yang beda ini tentu dengan segala resources yang ada ya kita hadapi, tapi tidak mudah. Karena ini menyangkut obat, oksigen, dan lainnya," kata Luhut dalam konferensi pers update PPKM Darurat, Kamis (15/7/2021).

Pada penanggulangan sebelumnya mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 1, PSBB 2, dan PPKM Mikro, penambahan kasus relatif terkendali.

Baca juga: Nomor Telepon Ambulans di Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul

Baca juga: Sejumlah Pegawai Positif Covid-19, Kantor Kecamatan Ngemplak Sleman Ditutup Tiga Hari

Berbeda dengan pengendalian pada masa PPKM Darurat ini yang melonjak di luar perkiraan akibat varian Delta.

"Hampir semua sekarang di Jawa ini, kalau boleh saya katakan semua, dikontrol oleh varian Delta. Menurut yang saya baca varian ini lebih cepat dari varian Alpha. Kita menghadapi musuh yang beda," katanya.

Tidak hanya Indonesia, kata Luhut, sejumlah negara juga mengalami lonjakan yang eksponensial akibat varian virus ini.

Bahkan, Perdana Menteri Belanda kata Luhut meminta maaf telah menyetujui melepas masker di tengah terjadinya Pandemi.

"Inggris kena, Belanda kena, PM Belanda minta maaf karena setujui lepas masker, sekarang naik eksponensial, Malaysia, Rusia, Thailand, dan di Amerika sendiri terjadi lonjakan," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan (istimewa)

Varian ini juga kata Luhut menurunkan efikasi semua vaksin Covid-19.

Termasuk vaksin Pfizer yang disebut-sebut ampuh menangkal varian Delta.

"Varian Delta mampu menurunkan efikasi dari seluruh jenis vaksin. Orang bilang vaksin Pfizer yang paling hebat itu, di Israel itu tajam juga kasusnya. Astrazeneca, Moderna, you named it. Saya ingin ingatkan, ini baru varian Delta. Apa mungkin ada varian lain? We never know," kata Luhut.

Karena itu, ia meminta seluruh masyarakat kompak dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

Menurutnya sangat sulit menekan penyebaran Covid-19 akibat varian Delta apabila seluruh komponen tidak kompak.

"Kita optimis bisa mengendalikan ini bila kita kompak," katanya.

Baca juga: Angka Kematian Covid-19 Tinggi, BPBD DIY Tegaskan Lahan Pemakaman Masih Mencukupi

Baca juga: Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 24 Jam Terakhir: Kembali Catat Rekor Tertinggi, Ini Rinciannya

8 Negara Tutup Pintu untuk Indonesia

Sejumlah negara-negara di dunia menyatakan menutup kedatangan dari Indonesia.

Hal itu menyusul angka penyebaran virus Corona yang kian tidak terkendali di Indonesia.

Hingga saat ini, penyebaran virus corona di Indonesia memang terbilang masih sangat tinggi.

Terbaru, tercatat penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia mencatatkan rekor tertinggi, yakni mencapai 54 ribu lebih.

Alasan inilah yang menjadi faktor beberapa negara menyatakan untuk menutup kedatangan dari Indonesia.

Setidaknya hingga saat ini, sudah ada delapan negara yang resmi menutup pintu bagi kedatangan warga negara Indonesia ke negaranya.

Sejumlah 57 penumpang yang terdiri dari 52 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 5 Warga Negara Asing (WNA) asal Kualalumpur, Malaysia tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang kemudian mereka langsung di bawa menggunakan bus dan menjalani karantina di Kampus Badan PPSDMD Jalan Setiabudi, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah selama lima hari kemudian selanjutnya akan dikarantina di kota masing-masing, Senin (18/05/20).
Sejumlah 57 penumpang yang terdiri dari 52 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 5 Warga Negara Asing (WNA) asal Kualalumpur, Malaysia tiba di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang kemudian mereka langsung di bawa menggunakan bus dan menjalani karantina di Kampus Badan PPSDMD Jalan Setiabudi, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah selama lima hari kemudian selanjutnya akan dikarantina di kota masing-masing, Senin (18/05/20). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Kondisi ini membuat Indonesia mendapat perhatian dari sejumlah negara.

Beberapa bahkan memutuskan untuk menangguhkan dan mengetatkan penerbangan dari Tanah Air ke wilayah masing-masing.

Daftar delapan negara yang menutup diri untuk kedatangan dari Indonesia adalah :

  1. Bahrain
  2. Singapura
  3. Uni Emirat Arab
  4. Oman
  5. Hongkong
  6. Arab Saudi
  7. Taiwan 
  8. Jepang

( tribunnews/ kompas.com )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved