Optimalkan MPLS, Sekolah di Gunungkidul Maksimalkan Pemanfaatan Media Daring
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi pelajar SD-SMP di Kabupaten Gunungkidul berakhir pada Rabu (14/07/2021) ini.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi pelajar SD-SMP di Kabupaten Gunungkidul berakhir pada Rabu (14/07/2021) ini.
Pelaksanaan sepenuhnya secara daring (online), mengikuti kebijakan PPKM Darurat.
Kepala SMP Negeri 2 Wonosari Purwanto mengatakan hampir seluruh media daring dimanfaatkan selama masa MPLS ini. Tujuannya agar materi bisa diterima optimal oleh pelajar baru.
"Kami andalkan WhatsApp, Google Meet, Youtube, hingga situs resmi sekolah," jelasnya ditemui di ruangannya hari ini.
Baca juga: KRONOLOGI 250 Tabung Oksigen Diambil Pihak Vendor, Dirut RS PKU Muhammadiyah: Kondisi Kritis
MPLS dimulai sejak Senin (12/07/2021). Sebelumnya, Purwanto mengatakan sosialisasi sudah dilakukan pada pelajar baru, termasuk memberikan akun agar tiap pelajar bisa mengakses materi yang disediakan.
Adapun materi disampaikan dalam bentuk audio visual hingga tertulis di situs resmi sekolah hingga Youtube agar bisa diakses kapan pun. Meski demikian, pihaknya tetap mengupayakan interaksi antara wali kelas dan pelajar tetap terjadi.
"Setidaknya wali kelas ada kesempatan menyapa pelajar selama 5 sampai 10 menit secara virtual," ujar Purwanto.
Selama kegiatan MPLS berlangsung, ia mengklaim tidak ada kendala berarti dalam prosesnya. Para guru pun sudah mendapat pendampingan intensif mengenai literasi digital, bekerjasama dengan dinas terkait.
Mengenai soal keperluan pelajar seperti buku dan sebagainya yang perlu diambil di sekolah, Purwanto mengatakan menunggu aturan pemerintah. Sebab saat ini pertemuan tatap muka dalam bentuk apa pun tidak diperkenankan.
"Kalau nantinya diperkenankan (datang ke sekolah) ya tidak masalah. Toh kami sudah bisa mengatur agar tidak terjadi kerumunan," ujarnya.
Selama masa PPKM Darurat ini, Purwanto juga mengungkapkan hanya guru yang memiliki kepentingan yang diperbolehkan datang. Sebab pihaknya juga berupaya menekan potensi penularan COVID-19 di lingkungan sekolah.
Baca juga: HURU HARA Vendor Tarik 250 Tabung Oksigen RS PKU Muhammadiyah Yogya, Sekda DIY: Itu Egois!
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul Ali Ridlo sudah membuat edaran ke sekolah. Isinya mewajibkan MPLS dilaksanakan secara daring.
"Koordinasi soal MPLS juga sudah kami lakukan bersama seluruh satuan pendidikan," kata Ali.
Menurutnya, penerapan daring tidak hanya untuk masa MPLS, tetapi juga proses belajar-mengajar ke depan. Itu sebabnya ia berharap penggunaan aplikasi komunikasi virtual lebih dimaksimalkan.
Terkait pengenalan lingkungan sekolah, Ali menyarankan sekolah bisa mengandalkan video tutorial yang dikirimkan pada pelajar baru. Namun pihaknya tak mewajibkan dibuatnya materi baru.
"Pihak sekolah bisa menggunakan video tutorial tahun ajaran lalu," ujarnya. (alx)