Kisah Inspiratif

Cerita Transpuan DI Yogyakarta Sulit Akses Fasilitas Kesehatan, 11 Orang Meninggal di Masa Pandemi

Keberadaan Waria Crisis Center seakan-akan tidak bisa membendung kematian teman-teman transpuan yang membutuhkan pertolongan.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Waria Crisis Center (WCC) membagikan hasil donasi masyarakat untuk Waria Pekerja Seks (WPS) di Parangkusumo, Bantul. 

“Awal pandemi itu Juni sampai Desember 2020, kami sempat buka dapur umum di delapan lokasi. Persoalan saat itu teratasi, makanan lancar, juga ada sumbangan untuk bayar sewa tempat tinggal,” cerita Rully lebih lanjut.

Sayang, mulai memasuki 2021, amunisi di WCC habis berbarengan dengan kasus Covid-19 pun semakin melonjak.

Rekan transpuan yang membutuhkan bantuan juga terus meningkat.

“11 orang yang meninggal itu sejak awal pandemi. Kami bantu untuk pemakaman dan rangkaiannya, tapi pemakaman itu kan butuh uang juga. Saat itu, dana bantuan kami habis,” tambah Rully.

Hal yang membuat Rully sedih adalah, dua rekan transpuannya harus dibawa pulang ke kampung halaman di Jawa Timur dan Jawa Tengah lantaran WCC juga tidak mampu membayar pemakaman di DI Yogyakarta.

Rully dan segelintir teman lah yang kemudian mengantarkan dua transpuan itu dikebumikan di kampung.

Itu pun harus mencari bantuan ambulans terlebih dahulu.

Baca juga: Solidaritas Warga, Komunitas Velox Bagikan Makan Siang Gratis Bagi Masyarakat Terdampak Covid-19

Keadaan semakin memburuk ketika ada satu di antara transpuan yang terpapar Covid-19 dan meninggal.

Dia tidak terpantau karena juga tidak melapor ke WCC.

Rekannya tidak memiliki uang untuk tes dan tidak bisa akses fasilitas karena tiada identitas.

Hanya, dia memilih isoman agar tidak menyebarkan virus corona kemana-mana.

“Kami tidak tahu kalau dia lagi isolasi mandiri (isoman) dan akhirnya meninggal di kosnya di daerah Seturan,” tambah Rully.

Status transpuan meninggal terpapar Covid-19 itu membuat jenazah harus ditangani oleh petugas khusus.

Akibat banyaknya antrian orang meninggal karena Covid-19 di Sleman, jenazah transpuan itu baru bisa diurus pukul 19.30 WIB, meski sudah meninggal sejak siang.

Pemakaman pun baru dimulai pukul 23.00 WIB.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved