Terinspirasi Sri Sultan HB X, Warga Bantul Ini Berbagi Makanan untuk Mereka yang Isolasi Mandiri
Semua orang dapat membantu sesamanya dengan cara masing-masing, terlebih dalam keadaan sulit seperti saat ini. Hal itu yang dilakukan oleh Ade Putra
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
Tapi ada kemungkinan terdapat warga yang terlewat mendapatkan bantuan karena suatu hal, di situlah Sebungkus Cinta hadir untuk membantu mereka dalam hal permakanan.
Jika ada warga yang tidak mendapatkan bantuan selama 20 hari, maka Ade pun akan mengantarkan makanan sampai warga tersebut selesai isoman.
"Seperti tahun lalu, maka saya hanya bisa membagi makanan, maka itu yang saya lakukan. Transaksi penjualan warung kan tidak ramai karena kondisi PPKM, maka kami buat nasi bungkus lagi untuk dibagikan ke teman-teman yang isoman," imbuhnya.
Saat PPKM Darurat dimulai pada 3 Juli kemarin, dirinya hanya bisa membagikan 20 paket nasi dengan uangnya sendiri.
Namun seiring berjalannya waktu, banyak yang akhirnya kembali berdonasi. Sehingga semakin banyak warga yang isoman dapat terbantu.
Untuk jenis makanannya sesuai dengan apa yang ia jual, misalnya pecel lele, ayam penyet atau seafood.
Teknisnya, setiap hari ia akan membuat status baik di Instagram ataupun Whatsapp. Bagi yang membutuhkan bisa langsung menghubunginya.
"Tapi kami juga menerima permintaan khusus. Makanya ketika ada permintaan, saya selalu tanya apakah ada yang memiliki alergi makanan tertentu, atau ada permintaan lain seperti multivitamin ya akan kami belikan multivitamin," ungkapnya.
Ia pun mengerahkan teman-temannya untuk membantu mengantarkan paket makanan itu ke warga yang isoman.
Dan karena keterbatasan tenaga, untuk sementara ia hanya melayani pengiriman paket makanan di wilayah Bambanglipuro. Namun tidak menutup kemungkinan, aksi ini akan lebih luas lagi menyasar wilayah lain.
Namun demikian, ia berharap aksi kecilnya ini dapat menginspirasi gerakan di wilayah lain.
"Ini untuk menginspirasi teman-teman lain. Dan pada akhirnya ada teman yang tinggal di Kasihan, punya warung dan melakukan hal yang sama dan mendapatkan donasi juga, untuk membantu warga Kasihan yang melakukan isoman.
Ini lebih bagaimana kita membuat gerakan kecil tapi banyak, dan tidak terpaku di Bambanglipuro saja," tandasnya.
"Sebenarnya, semua orang bisa membantu sesama dengan caranya masing-masing," tutupnya.(Tribunjogja/Santo Ari)