Sehari, Petugas Pemulasaran di Sleman Tangani 20 Jenazah Covid-19, 18 Orang Meninggal di Rumah 

Posko layanan dekontaminasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman melaporkan data harian permohonan untuk pemulasaran

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
KatarzynaBialasiewicz
Ilustrasi 

Ia merinci, dari jumlah tersebut paling banyak pasien meninggal di rumah sakit rujukan. Jumlahnya sekitar 302 orang. Lalu, yang meninggal di rumah dilaporkan ada 110 orang. 

"Pemakaman hingga 12 Juli 2021, pukul 15.00, sebanyak 412 (jenazah). Yang meninggal saat Isoman, 110 (orang)," kata Lilik.

Ia juga tidak menampik, selain pasien meninggal di Rumah Sakit dan di rumah, pada bulan Juli ini, ada tiga orang yang meninggal dunia di dalam mobil saat sedang mencari rumah sakit rujukan Covid-19. 

Baca juga: Kisah Kades di Klaten Ikut Bantu Warga Jadi Penggali Kubur Covid-19

Bekerja 24 Jam 

Lilik mengungkapkan, posko dekontaminasi memiliki 7 tim (regu) pemakaman dan pemulasaran jenazah Covid-19.

Di mana masing-masing tim beranggotakan 7-8 orang. Saat menjalankan misi pemakaman maupun pemulasaran, anggota dalam satu tim saling berbagi tugas, ada yang bertugas sebagai driver, sprayer dan pengangkut peti.

Mereka bekerja 24 jam, dengan sistem shifting. Pagi hingga petang dan malam. 

"Dalam satu kali shift, kami menerjunkan 3 sampai 4 tim. Mereka bekerja sampai petang, lalu beristirahat. Dilanjut tim berikutnya. Bergantian. Tim bekerja 24 jam," kata dia. 

Pelanggaran Menurun 

Pemerintah Kabupaten Sleman telah melakukan evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, pada Senin (12/7/2021) kemarin.

Evaluasi yang dilakukan secara virtual itu, dipimpin langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. 

Menurutnya, hasil laporan dari seluruh Panewu (camat), secara umum penerapan PPKM Darurat di Kabupaten Sleman berjalan dengan baik.

Kendati demikian, masih ditemui sejumlah pedagang yang melanggar. Di mana laporan operasi penegakkan dari tanggal 3-9 Juli 2021, terdapat 186 pelanggaran. 

"Jumlah pelanggaran tersebut mengalami penurunan setiap harinya, di sejumlah Kapanawon," terang Kustini.

Ia memberi arahan kepada seluruh Panewu agar terus melakukan monitoring tentang penerapan PPKM Darurat.

Mengingat, kasus Covid-19 di Sleman terus bertambah. Hingga kemarin, angkanya sudah mencapai 27.273 kasus.(rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved