Berita Kesehatan

Kandungan Senyawa dan Nutrisi Sambiloto, yang Ampuh untuk Menurunkan Gula Darah

Sambiloto memiliki sejumlah kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah. 

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Dok. Kompas.com
Sambiloto 

TRIBUNJOGJA.COM - Sambiloto memiliki sejumlah kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Setidaknya ada 12 senyawa utama yang dimiliki oleh sambiloto. Tanaman yang biasa dijadikan bahan untuk jamu ini diyakini berkhasiat untuk membersihkan darah kotor, obati diabetes, hingga untuk menyembuhkan peradangan penyebab borok.

Tanaman ini tumbuh di banyak daerah di Indonesia dengan nama yang berbeda-beda. Ada yang menyebutnya sebagai pepaitan, ki oray, ki peurat, takilo, bidara, sadilata, sambilata, hingga di China terkenal dengan sebutan Chuan Xin Lian.

Secara ilmiah, sambiloto disebut Andrographis paniculata (Burm. F) Nees atau Justicia paniculata Burm.f.

Baca juga: Kandungan Nutrisi dan Khasiat Kumis Kucing yang Diklaim Bisa Obati Penyakit Ginjal

Kandungan Sambiloto

Kandungan kimia utama sambiloto adalah senyawa diterpen termasuk di antaranya ;

  • andrographolide
  • 14-deoxyandrographolide(DA)
  • 14-deoxy-11
  • 12-didehydroandrographolide (DDA)
  • 14-deoxy-11-oxoandrographolide
  • neoandrographolide
  • andrographiside (dideoxyandrographolide)
  • deoxyandrographoside (andropanoside)
  • andrograpanin
  • deoxyandrographolide-19-D-glucoside
  • 14-deoxy-12-methoxyandrographolide
  • dan senyawa flavonoid

Juga telah dilaporkan enam senyawa diterpen lain dari sambiloto, yaitu 14-epi-andrographolide, isoandrographolide, 14-deoxy-12-hydroxyandrographolide, dan 14-deoxy-11 hydroxyandrographolide dan glukosida diterpen, 14-deoxy-11,12-didehydrographiside dan 6,5f-acetyl-neoandrographolide, telah diisolasi bersama-sama dengan empat dimer diterpen baru, bis-andrographolide A, B, C, dan D.

Baca juga: Kandungan Nutrisi dan Khasiat Daun Kelor : Dari Obati Diabetes, Lawan Peradangan Hingga Nyeri Sendi

Khasiat Sambiloto

Dikutip dari web BPOM, menurut beberapa pustaka, secara tradisional sambiloto digunakan untuk ;

  • Radang amandel
  • Borok
  • Penawar racun makanan
  • Tifus
  • Demam
  • Gatal
  • Penawar racun serangga
  • Penawar racun ular
  • Diabetes
  • Tonikum
  • Disentri
  • Penyakit telinga
  • Eksim
  • Radang usus buntu
  • Masuk angin
  • Trakoma
  • Dipteria
  • Sebagai pembersih darah
  • Ayan
  • Siphilis
  • Gonorrhea, dan
  • Ketombe.

Berbagai aktivitas farmakologi sambiloto telah dilaporkan termasuk sebagai antiradang, antikanker, serta untuk menurunkan tekanan darah.

Sebagai antiradang, dilaporkan bahwa suatu ekstrak metanol sambiloto mampu menekan produksi nitric oxide (NO) yang distimulasi oleh lipopolysaccharide (LPS) secara in vitro maupun ex vivo.

Telah diketahui bahwa NO adalah salah satu senyawa yang bertanggungjawab dalam proses terjadinya peradangan.

Pada pengujian selanjutnya, dua senyawa lakton diterpen, andrographolide dan neoandrographolide yang diisolasi dari ekstrak metanol sambiloto menunjukkan aktivitas penekanan produksi NO pada suatu ketergantungan dosis antara 0,1 - 100 .'6dM, dan IC50 (dosis penekanan produksi NO sampai 50% dibanding terhadap kontrol) untuk kedua senyawa tersebut masing-masing adalah 7,9 dan 35,5 .'6dM.

Aktivitas antikanker dari andrographolide, komponen utama dari sambiloto juga telah diuji dengan menggunakan beberapa jenis sel kanker.

Andrographolide menghambat perkembangbiakan (proliferasi) berbagai sel tumor yang mewakili berbagai tipe kanker secara in vitro, dengan cara langsung beraktivitas pada sel kanker dengan menahan siklus sel pada fase G0/G1 melalui induksi penghambatan siklus sel protein p27 dan mengurangi aktivitas cyclin-dependent kinase 4 (CDK4).

Larutan infus dari 6 - 7 daun sambiloto dikatakan efektif menurunkan tekanan darah tinggi sehingga dapat digunakan untuk penderita hipertensi.

Dalam suatu percobaan untuk membuktikan efek penurunan tekanan darah, crude ekstrak air sambiloto telah difraksinasi menggunakan pelarut yang berbeda polaritasnya menjadi fraksi etilasetat (FA), fraksi butanol (FB), dan fraksi air (FC).

Fraksi-fraksi ini kemudian diuji pada tikus Sprague-Dawley (SD) melihat efek yang ditimbulkan terhadap mean arterial blood pressure (MAP).

Beberapa senyawa diterpen dari sambiloto yaitu DA, DDA, andrographolide, andrographiside, dan neoandrographolide, diuji untuk melihat pengaruhnya terhadap MAP menggunakan tikus SD. Ditemukan bahwa andrographolide, andrographiside, dan neoandrographolide tidak memberikan efek terhadap MAP, sedangkan DDA menurunkan MAP dan kecepatan denyut jantung dengan ketergantungan dosis.

Sementara DA mempunyai efek yang agak lemah pada parameter yang diuji dibandingkan dengan DDA. Hasil ini menunjukkan bahwa efek hipotensi dari sambiloto dapat disebabkan oleh kedua senyawa diterpen, DDA dan DA. Disimpulkan bahwa suatu infus dari sambiloto dapat memberikan manfaat secara ilmiah untuk pengobatan hipertensi. (BPOM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved