Sebanyak 29 Ribu Warga Difabel di DI Yogyakarta Diusulkan Jalani Vaksinasi Covid-19

Dinas Sosial (Dinsos) DIY mencatat ada 29 ribu warga difabel yang akan mendapatkan jatah vaksin Covid-19.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
Ilustrasi penyuntikan vaksin 

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan DIY, Yuli Kusumastuti Putri mengucapkan, pelaksanaan vaksinasi massal bagi penyandang disabilitas telah dimulai pada pertengahan Juni 2021 lalu.

Kala itu ada sekitar 300 warga difabel yang mengikuti vaksinasi tersebut. 

"Strategi yang dilakukan untuk menghimpun data adalah dengan bertemu organisasi, relawan, dan asosiasi yang bersinggungan dengan kelompok difabel," terangnya. 

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi difabel membutuhkan sarana dan prasarana yang mumpuni. 

Misalnya gedung dengan aksesbilitas yang ramah bagi kelompok difabel. Selain itu, vaksinasi juga perlu digelar di tempat yang lapang untuk mencegah kerumunan.

Sebab, proses skrining warga difabel memang cenderung lebih lama.

Selain itu juga diperlukan tenaga untuk mendampingi warga difabel yang hendak menjalani vaksinasi

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, salah satu hal yang tak kalah penting adalah akses transportasi dari kediaman calon penerima vaksin ke lokasi vaksinasi.

Baca juga: UPDATE Rumor Transfer Liga Inggris: Manchester United, Chelsea, Arsenal, Tottenham dan Everton

Sementara itu Ketua DPRD DIY, Nuryadi menuturkan, sebenarnya animo masyarakat untuk menerima vaksin Covid-19 tergolong tinggi. Di dalamnya termasuk kelompok difabel.

Buktinya pelaksanaan vaksinasi selalu mengundang banyak orang dan justru mendatangkan kerumunan yang dapat meningkatkan potensi penularan Covid-19.

"Keinginan masyarakat terlalu menggebu-gebu, termasuk vaksin. Sehingga malah mendatangkan kerumunan," jelasnya.

Pihaknya pun telah menerima aspirasi dari masyarakat. Bahwa penyaluran vaksin hendaknya bisa didistribusikan hingga tingkat padukuhan. Sehingga pelaksanannya bisa lebih merata.

Otomatis warga difabel tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke lokasi vaksinasi.

"Apa tidak mungkin vaksin dilakukan di salurkan ke tingkat padukuhan. Aspirasi ini perlu didegar," jelasnya. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved