Pemkab Kulon Progo Paparkan Dua Inovasi Bidang Pertanian dan Kesehatan pada KIPP 2021

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo memaparkan dua inovasi di bidang pertanian dan kesehatan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP)

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Bupati Kulon Progo, Sutedjo memaparkan dua inovasi dari Pemkab Kulon Progo dihadapan tim panel independen (TPI) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo memaparkan dua inovasi di bidang pertanian dan kesehatan dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021 pada kategori lingkungan kementerian/lembaga, pemerintah daerah/BUMN.

Kedua inovasi itu Cabai Pantai Kulon Progo (CabaiPAKU) yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo dan pos pembinaan terpadu semua penyandang disabilitas mendapatkan pelayanan terpadu holistik sehat dan aman (Posbindu Sentosa) yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo 

Dihaapan tim panel independen (TPI) Bupati Kulon Progo, Sutedjo menjelaskan inovasi Cabai PaKU sebagai program untuk meningkatkan produksi dan nilai tambah bagi petani dengan mengoptimalkan seluruh lahan pertanian di pesisir pantai berkonsep agribisnis secara utuh dari hulu sampai hilir. 

Baca juga: AP Dewa Berambisi Menjadi Pelatih Seperti Seto Nurdiyantoro Selepas Pensiun Nanti

Melalui inovasi ini, mampu menghasilkan produktivitas sampai 10 ton/hektar.

Sehingga dalam peningkatan posisi tawar melalui pasar lelang serta peningkatan nilai tambah melalui pengolahan hasil cabai. 

Selain itu, juga mampu memberdayakan 4.770 orang meliputi empat gapoktan, 25 kelompok tani, dua kelompok wanita tani (kwt), 21 kelompok pasar lelang, 10 kios sarana produksi pertanian (saprodi), pedagang dan ribuan tenaga kerja dari luar daerah. 

Bahkan inovasi ini menempatkan Kabupaten Kulon Progo dalam 12 besar pemasok cabai nasional. 

Dengan produksi yang terus meningkat rata-rata 3.870 ton setiap tahun dan peredaran uang mencapai Rp 385,125 Miliar pada 2020 lalu. 

"Inovasi ini mempunyai potensi untuk diterapkan di daerah lain sepanjang karakteristik daerahnya sama terkait replikasi budidaya cabai lahan pantai berkembang maupun pasar lelangnya," ujarnya, Selasa (6/7/2021). 

Sementara inovasi posbindu sentosa, Sutedjo menjelaskan inovasi tersebut menyediakan kemudahan transportasi dan perawatan kesehatan untuk menghilangkan hambatan akses bagi penyandang disabilitas. 

Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas di Bawah Rp 70 Jutaan

"Inovasi pelayanan disabilitas ini lebih komprehensif. Inovasi ini melengkapi pelayanan disabilitas yang sudah berjalan melalui penguatan pada manajemen masalah yang dikelola oleh dokter berkolaborasi antar profesi dan lintas sektor.

Kegiatan perawatan kesehatan penyandang disabilitas sebelumnya memperhatikan kekhususan kebutuhan perawatan kesehatan saja. Namun permasalahan kesehatan umum seperti hipertensi, diabetes melitus muncul sebagai permasalahan kesehatan masyarakat yang memerlukan intervensi secara menyeluruh yang berpusat pada penyandang disabilitas," terang Sutedjo

Sehingga pihaknya mengkoordinasikan beberapa fasilitas kesehatan, kelompok masyarakat maupun LSM telah mempunyai kegiatan khusus penyandang disabilitas menjadi bagian pelayanan perawatan kesehatan disabilitas bersama. (scp) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved