Berita Kesehatan

Perbedaan Gatal Akibat Kutu dan Ketombe, Manakah yang Lebih Berbahaya?

Kutu, merupakan gangguan sementara dan ini sangat menular. Sedangkan ketombe merupakan kondisi kulit kronis tidak menular.

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
entrebellas.com
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Gatal pada kulit kepala pada umumnya disebabkan oleh kutu atau ketombe. Keduanya sama-sama menimbulkan rasa yang tak nyaman sehingga tak jarang mudah tertukar satu sama lain. Padahal keduanya berbeda, terutama mengenai faktor pemicunya.

Kutu, merupakan gangguan sementara dan ini sangat menular. Sedangkan ketombe merupakan kondisi kulit kronis tidak menular.

Kabar baiknya, kedua kondisi ini dapat diobati dengan aman dan efektif melalui perawatan rumahan.

Ilustrasi: Ketombe
Ilustrasi: Ketombe (net)

Perbedaan kutu dan ketombe

Kutu rambut, yang juga dikenal sebagai pediculus humanus capitis, adalah serangga parasit yang hidup dan bertelur di kulit kepala. Mereka meminum darah manusia, dan gigitannya menyebabkan rasa gatal yang parah.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ada enam hingga 12 juta kasus kutu kepala setiap tahun di Amerika Serikat. Anak-anak kecil paling berisiko karena mereka sering melakukan kontak langsung dengan orang lain di tempat penitipan anak atau sekolah.

Sementara ketombe, dikenal sebagai dermatitis seboroik. Ini menyebabkan potongan-potongan kecil kulit kering mengelupas dari kulit kepala. Ketika dermatitis seboroik terjadi pada kulit kepala bayi, hal ini dikenal sebagai cradle cap.

Sementara kutu sangat menular, ketombe tidak. Untungnya, kedua kondisi tersebut dapat diobati dengan aman dan efektif di rumah.

Baca juga: 4 Bahan Alami yang Berkhasiat untuk Mengobati Panu yang Membandel

Perbedaan gejala kutu dan ketombe

1. Kutu rambut

Gejala klasik kutu adalah rasa gatal yang hebat. Gigitan kutu dewasa menyebabkan reaksi alergi, yang menyebabkan gatal. Anda bahkan mungkin merasakan seperti ada yang merangkak atau merasa seperti ada yang bergerak di permukaan kulit kepala.

Anak kecil mungkin menggambarkan sensasi ini sebagai rasa geli di rambut mereka.

Anak kecil juga mungkin mengalami kesulitan tidur ketika mereka memiliki kutu karena kutu rambut paling aktif di malam hari.

Kulit kepala juga mungkin tampak merah dan berdarah karena sering menggaruk

Kutu dan ketombe dapat terlihat sama pada pandangan pertama, tetapi mereka terjadi di lokasi yang berbeda.

Kutu bertelur (disebut nits) di batang rambut itu sendiri.

Kemudian telur kutu menempel pada rambut Anda dan tidak akan mengelupas seperti ketombe. Telur kutu biasanya berwarna putih atau kuning dan berbentuk seperti tetesan air mata.

Kutu dewasa berwarna cokelat, cokelat, atau hitam, dan mungkin terlihat di bawah kaca pembesar. Kutu dewasa berukuran kira-kira sebesar biji wijen. Mereka biasanya ditemukan di kulit kepala dan rambut di sekitar telinga dan leher.

Baca juga: Khasiat Lengkuas untuk Mengobati Panu yang Mengganggu Penampilan

2. Ketombe

Seperti halnya kutu, ketombe juga bisa terasa gatal, tetapi biasanya tidak separah gatal yang disebabkan oleh kutu.

Semakin kering kulit kepala, maka ketombe biasanya akan semakin gatal.

Ketika Anda memiliki ketombe, kulit kepala Anda umumnya terasa sangat berminyak atau sangat kering.

Anda mungkin memperhatikan bahwa gejala memburuk selama bulan-bulan yang lebih dingin karena udara yang kering.

Ketombe mempengaruhi kulit kepala dan bukan rambut itu sendiri.

Jika dilihat lebih dekat, maka Anda akan melihat serpihan putih atau kuning yang berasal dari kulit kepala; serpihan ini kemudian jatuh dengan mudah.

Dermatitis seboroik juga dapat mempengaruhi area lain dari tubuh, tetapi paling sering ditemukan di kulit kepala.

Sementara kutu terlihat hitam atau coklat, ketombe akan tampak putih atau kuning.

Perbedaan penyebab kutu dan ketombe

Kutu disebabkan oleh infestasi serangga parasit, sedangkan ketombe disebabkan oleh jamur yang tumbuh di kulit setiap orang yang disebut malassezia dan peradangan.

1. Kutu rambut

Kutu sangat menular.

Jika Anda melakukan kontak dekat dengan seseorang yang memiliki kutu, seperti dari pelukan, kutu dapat dengan mudah merangkak dari kepala mereka ke kepala Anda.

Kutu tidak bisa melompat atau terbang. Berbagi topi atau sikat rambut adalah cara lain untuk terinfeksi kutu, tetapi kontak langsung adalah yang paling umum.

Kutu lebih sering terlihat pada anak kecil dan mereka yang bekerja dengan mereka. Pekerjaan berisiko tinggi termasuk guru, pekerja penitipan anak, dan pengasuh anak.

2. Ketombe

Dermatitis seboroik adalah kondisi kronis yang menyebabkan sel-sel kulit di kulit kepala meluruh terlalu cepat, menyebabkan serpihan kulit kering dan gatal pada rambut dan pakaian.

Ketombe adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan kulit kering dan bersisik.

Anda tidak dapat menangkap ketombe dari orang lain. Kutu, di sisi lain, adalah parasit yang sangat menular. Anak kecil sangat berisiko menyebarkan kutu satu sama lain.

Demikian perbedaan antara kutu dan ketombe yang menyebabkan gatal tak tertahankan di kulit kepala. Lakukan perawatan kulit kepala dan rambut secara berkala untuk menghindari terjadi kedua gangguan kesehatan tersebut. (*/Very Well Health)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved