Pameran Seni Rupa Anak 'Taman Bermain', Kehidupan Dunia Anak-anak dalam Imajinasi Visual

Belajar seni merupakan salah satu hal terpenting dalam tumbuh kembang anak. Sebab, melalui seni, anak dapat belajar berimajinasi sesuai dengan keingin

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Hanif Suryo
Pameran seni rupa anak bertajuk 'Taman Bermain' yang diselenggarakan komunitas Ruang Anak di Langgeng Art Foundation (LAF), Jalan Suryodiningratan 37 A, Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM - Belajar seni merupakan salah satu hal terpenting dalam tumbuh kembang anak. Sebab, melalui seni, anak dapat belajar berimajinasi sesuai dengan keinginannya.

Setelah berimajinasi, anak juga bisa mengaplikasikan atau menerapkan imajinasinya ke dalam sebuah karya, seperti yang dipamerkan dalam pameran seni rupa anak bertajuk 'Taman Bermain' yang diselenggarakan komunitas Ruang Anak di Langgeng Art Foundation (LAF), Jalan Suryodiningratan 37 A, Yogyakarta.

Dalam pameran yang berlangsung 5-28 Juni 2021 ini, ada 50 anak yang mengekspresikan diri mereka melalui seni dengan beragam ekspresi dan eksperimen mereka. Di samping itu, adapula video berisi cerita dari karya teman-teman kecil dan proses pembuatanya, yang dapat disaksikan di kanal Youtube Ruang Anak.

Penulis pameran, Citra Pratiwi mengatakan seni sering dilihat sebagai sebuah karya, sebuah hasil jadi yang kemudian diapresiasi.

Baca juga: Some Island Akan Hadirkan Patah Hati yang Benar Benar Terjadi, Hadirkan Musik Nuansa Era 2000-an  

Di balik sebuah karya ada usaha-usaha yang kaya dengan kreativitas dimana memiliki berbagai pendekatan dan pengalaman. Seni dibuat dari bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitar, pengalaman melihat dan merasakan ini menjadi pendekatan yang unik dari bagaimana sebuah karya seni ini dibuat.

"Pada pameran kali ini kami mengajak bagaimana seni dibuat dari kacamata anak-anak. Pernahkah Anda melihat seorang anak kecil mengecat jari dengan halus kemudian dia oleskan di atas selembar kertas, mencelup dan menarik ujung jarinya ke dalam cat untuk membuat coretan?," kata Citra Pratiwi.

"Atau mengamati seorang anak mewarnai dalam spiral yang berulang dengan krayon? Atau menarik garis dengan spontan menggambar figur dengan spidol dan bersikeras hanya satu warna saja?," lanjutnya.

"Jika ya, maka perhatikanlah wajah mereka. Wajah mereka menampakkan konsentrasi, raut fokus muncul di wajah anak-anak ini. Konsentasi ini berbaur dengan ekspresi seni yang menggembirakan. Ada begitu banyak bentuk eksplorasi muncul," tambahnya.

Di saat itulah, lanjut Citra, anda menyaksikan bagaimana kreativitas hadir dalam proses penciptaan seni.

Sebagai orang dewasa dan naluriah kita tahu bahwa seni adalah unsur penting bagi anak anak. Kita juga melihat bagaimana perkembangan dan pembelajaran anak-anak di usia dini banyak sekali melibatkan seni sebagai bagian.

Di luar apa yang kita rasakan, yakini dan mengiyakan karena seni menjadi bagian dalam proses pembelajaran, menciptakan seni yang berasal dari pemikiran anak sangatlah sebuah pengalaman yang penting bagi perkembangan anak-anak.

"Melalui pameran ini juga, kami memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk membuat karya seni yang berangkat dari kebebasan pemikiran mereka. Ruang Anak sebagai komunitas inisiator pameran ini memberikan tema yaitu 'Taman Bermain' dan memberikan kesempatan bagi anak anak peserta pameran untuk bereksplorasi atas tema ini," jelasnya.

Melalui 'Taman Bermain', kita seolah diajak masuk ke dalam sebuah dunia visual anak-anak. Keragaman ini menjadi sebuah jendela bagaimana anak-anak menciptakan karya seni.

Penonton diajak melihat cara anak-anak berinteraksi dengan dunia di sekitarnya, menciptakan dan memberikan seperangkat keterampilan baru atas ekspresi diri dan komunikasi. Melalui visual yang muncul, bentuk, gagasan, makna atas Taman Bermain menjadi sebuah gelaran yang kaya. Oleh anak-anak seni menjadi sesuatu yang jauh melampaui statistik nyata yang diukur dari realita atau studi tertentu.

"Visual yang mereka ciptakan menjadi sebuah alat penting ekspresi diri mereka tanpa hambatan dan keraguan bagi seorang anak. Seni disini hadir sebagai bahasa, bahkan menyampaikan bahasa yang belum ada, karena berangkat dari fantasi dan imajinasi mereka. Buat saya ini adalah komponen fundamental dari apa yang membuat kita menjadi manusia yang unik di saat dewasa," ujar Citra.

Baca juga: Aplikasi Dagangan, Bantu Pegiat Warung Kelontong di Daerah Penuhi Stok Logistik

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved