Drama Korea
Kepergok Nonton Drakor Penthouse, Remaja di Korea Utara Dijatuhi Hukuman 10 Tahun Kerja Paksa
Negeri Kim Jong Un kembali menarik perhatian publik lantaran baru-baru ini terdengar berita bahwa ada dua remaja Korea Utara ketahuan menonton drama
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Negeri Kim Jong Un kembali menarik perhatian publik lantaran baru-baru ini terdengar berita bahwa ada dua remaja Korea Utara ketahuan menonton drama Korea (drakor) ’Penthouse’ dan dijatuhi hukuman 10 tahun kerja paksa.
Dilansir dari Daily NK, ada 3 (tiga) remaja yang terdiri dari 1 laki-laki dan 2 perempuan tertangkap sedang menonton drakor di Stadion Pyeongseong, pada Kamis (3/6/2021).
Ketiga remaja itupun harus melewati sidang dan dijatuhi hukuman 10-12 tahun kerja paksa pada Jumat (11/6/2021).
Selama persidangan berlangsung, ditemukan bukti sekitar 30 film, drama Korea Selatan dan musik video yang tersimpan dalam memori (USB atau kartu SD).
Dari sudut pandang pihak berwenang Korea Utara, kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap “Undang-Undang Penolakan Ideologi dan Budaya Reaksioner” yang diberlakukan pada akhir tahun lalu.
Baca juga: Gara-gara Jual Film Korea Selatan, Seorang Kepala Teknisi di Korea Utara Dieksekusi Mati
Peraturan tersebut telah diberlakukan sejak Desember tahun lalu.
Dalam undang-undang tersebut juga menyebutkan adanya hukuman mati maksimum bagi mereka yang menyebarkan konten video di luar Korea, Amerika Serikat, dan Jepang, serta hukuman hingga 15 tahun penjara. reformasi melalui tenaga kerja bagi mereka yang terlibat.
Mendengar berita tersebut, Knetz merasa iba melihat hukuman yang jauh lebih berat dan kejam daripada hukuman yang diterima pengguna narkoba di negara mereka.
Baca juga: Korea Utara Berhasil Kembangkan Drone Pengintai dan Penyerang, jadi Senjata Baru Hadapi Musuh
“10 tahun kerja paksa hanya untuk menyaksikan sebuah drama? Tidak ada lika liku dan plot twist yang lebih besar dari ini?,” tulis salah satu Knetz.
“Aku tidak percaya mereka belum melakukan kudeta,” timpal Knetz lainnya.
“Aku merasa kasihan dengan mereka,” komentar Knetz lainnya.
Sebelumnya, Kim Jong Un juga menyebut K-Pop sebagai penyakit ganas dalam perang budaya baru.
Seabb, musi film dan drama Korea Selatan bisa meracuni anak-anak muda Korea Utara.
Tentu bagi Kim Jong Un pengaruh ini dipandang sebagai ancaman yang mencekam untuk rakyatnya.
K-Pop Menjadi Kanker Ganas Bagi Korea Utara
