ADVERTORIAL

Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Dinkes Sleman Ajak Budayakan Minum Jamu

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengajak masyarakat agar membudayakan diri hidup sehat dengan minum jamu.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo (tengah) sedang memegang gelas untuk minum jamu di komplek kantor Dinas Setempat. 

Meskipun saat ini, masih untuk kalangan pegawai Dinas Kesehatan namun kedepan tidak menutup kemungkinan ke pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. 

Kebiasaan minum jamu ini dianggap cukup baik.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, para sesepuh sejak zaman dahulu, belum mengenal obat.

Mereka hanya mengenal tanaman dan tumbuhan herbal yang diracik menjadi jamu.

Fungsinya untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas.

Tapi nyatanya para sesepuh memiliki daya tahan tubuh kuat dan usianya lebih panjang. 

Karenanya, Dinas Kesehatan berusaha melestarikan kembali jamu yang memang sudah terbukti secara ilmiah itu.

"Kita (selama ini) berpacu melawan berbagai penyakit. Yang memang sudah tersedia obat ya yang kimia. Tapi sebetulnya ada beberapa minuman tradisional yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Setidaknya, kalau meningkatkan daya tahan tubuh bisa meminimalisir terkena penyakit, termasuk (minimalisir terkena Corona)," kata Joko. 

Sementara itu, seorang perajin Jamu, Sarjana mengatakan, jamu berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selama ini, penggemar jamu olahannya cukup banyak.

Baca juga: Gandeng Lintas Sektor, Badan POM Wujudkan Komitmen Pengembangan Usaha Jamu Indonesia

Buktinya, setiap Jumat di Dinas Kesehatan dirinya mampu menghabiskan 25 botol ukuran satu liter dan 60 jamu dalam bentuk kemasan. 

Sarjana ini adalah perajin jamu asal dusun Gesikan, Kalurahan Merdikorejo, Tempel di bawah naungan paguyuban "Bima Sejahtera".

Di kampungnya, kata dia, jamu sudah diproduksi turun temurun, bahkan menjadi lokasi edukasi pembuatan jamu tradisional.

Tak heran, ada banyak varian jamu yang dibuat Sarjana.

Di antaranya, kunir asem, beras kencur, gula asem hingga paitan.

Jamu paitan diramu dari tanaman brotowali yang dicampur dengan temulawak, daun jeruk dan cengkeh. 

"Ini berkhasiat untuk gatal-gatal. Meningkatkan nafsu makan. Untuk pegel linu juga bisa," kata Sarjana sambil menunjukkan botol jamu paitan berwarna hitam. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved