Advertorial
Gandeng Lintas Sektor, Badan POM Wujudkan Komitmen Pengembangan Usaha Jamu Indonesia
Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) berkomitmen untuk terus mengembangkan jamu di Indonesia. Setidaknya terdapat tiga aspek penting yang mendorong h
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) berkomitmen untuk terus mengembangkan jamu di Indonesia. Setidaknya terdapat tiga aspek penting yang mendorong hal tersebut.
Pertama, aspek budaya. Jamu merupakan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Kedua, aspek ekonomi di mana jamu termasuk jamu gendong merupakan salah satu bagian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi penggerak ekonomi Indonesia.
Ketiga adalah aspek sosial, di mana jamu gendong mendukung kemandirian perempuan dalam berusaha karena sebagian besar usaha jamu gendong dilakukan oleh kaum perempuan.
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyebutkan proporsi terbesar pelaku usaha obat tradisional di Indonesia adalah UMKM (kurang lebih 90 persen).
Memerhatikan potensi dan peran strategis UMKM pada berbagai aspek, Badan POM melaksanakan Program Prioritas Nasional Pembinaan UMKM Obat Tradisional.
• BBPOM Yogyakarta Raih Nilai Indeks Pelayanan Publik Sangat Baik
Melalui program pembinaan ini, peningkatan kapasitas pelaku UMKM obat tradisional untuk menerapkan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dilakukan secara bertahap.
Sebagai langkah nyata untuk mendorong UMKM obat tradisional agar dapat menghasilkan produk aman dan bermutu secara konsisten.
Pembinaan UMKM obat tradisional, termasuk UMKM jamu dan usaha jamu gendong, juga sangat sejalan dengan upaya pencegahan Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.
Khususnya melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dengan pengembangan produk jamu Indonesia berkualitas dan berdaya saing tinggi.
“Sudah menjadi komitmen Badan POM untuk memastikan jamu yang diproduksi di Indonesia telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu, sehingga aman dikonsumsi,” ujar Penny saat pelaksanaan kegiatan Stikerisasi dan Penyerahan Sertifikat Bagi Usaha Jamu Gendong di DIY, Rabu (12/8/2020).
• Bantu Ekonomi Warga Sekitar, Puskesmas Gantiwarno Klaten Buka Stand Jamu
Penny menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Forum Group Discussion (FGD) dan bimbingan teknis (bimtek) dengan topik “Pemberdayaan UMKM serta Usaha Jamu Gendong untuk Meningkatkan Keamanan dan Mutu Produk Jamu di Masa Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan Badan POM Juli lalu.
Ia menegaskan, obat tradisional termasuk jamu, dapat memiliki dimensi manfaat yang luas mencakup aspek kesehatan, perekonomian, dan sosial budaya.
“Bukti empirik menunjukkan bahwa obat tradisional dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat, utamanya dalam upaya promotif dan preventif, termasuk di saat pandemi seperti sekarang ini,” tutur Penny.
“Karena itu, Badan POM mengajak pelaku usaha jamu agar selalu memenuhi peraturan dalam upaya menghasilkan produk yang aman, berkhasiat, dan bermutu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,” lanjutnya.