Jawa
BPBD Klaten Ajukan Status Tanggap Darurat Kekeringan 1 Juli hingga 31 Oktober 2021
BPBD Klaten mengantisipasi timbulnya bencana hidrometeorologi yang berkaitan dengan kekeringan, kesulitan air bersih hingga ancaman kebakaran lahan.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
"Nah 2021 ini kami tidak tahu prediksinya. Sejak Senin kemarin kami siapkan 3 tangki air untuk dropping air bersih setiap hari," ulasnya.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko memperkirakan jika musim kemarau di Kabupaten Klaten bakal memasuki masa puncak pada Agustus mendatang.
"Untuk prakiraan musim kemarau ini, perlu kami sampaikan dahulu bahwa puncak musim kemarau di Klaten prakiraan kami akan masuk pada bulan Agustus," ujarnya saat ditemui Tribunjogja.com.
Kemudian, lanjut Iis Widya, sesuai dengan data cuaca yang ia terima dalam 10 hari sekali, Kabupaten Klaten pada awal Juni 2021 ini sudah memasuki musim kemarau.
Baca juga: Mengenal Sartono, Pematung Tunanetra Asal Klaten, Buat Karya dengan Cara Meraba
Meski demikian, pada musim kemarau kali ini akan terdapat curah hujan yang turun seperti pada kemarau periode sebelumnya.
Hanya saja, Iis Widya memperkirakan jika curah hujan di musim kemarau tahun ini tidak sebanyak tahun 2020 dan tidak sejarang tahun 2019.
"Sampai saat ini masih terdapat beberapa variasi cuaca dan kurang lebih kemarau tahun ini hampir sama pada tahun lalu, tapi tidak sebasah tahun 2020 dan tidak sekering 2019," jelasnya.
Kemudian, ia meminta masyarakat Klaten untuk mengantisipasi munculnya potensi bencana hidrometeorologi yang berkaitan dengan musim kemarau seperti kekeringan, kekurangan air bersih hingga kebakaran lahan dan lainnya. ( Tribunjogja.com )