Kasus Covid-19 Masih Tinggi dan Rawan Berkerumun, Pasar Sunmor UGM Belum Diizinkan Buka 

Perkumpulan pedagang sunday morning (Sunmor) mengirimkan surat permohonan, agar pasar sunmor Minggu pagi di kawasan Universitas Gadjah Mada

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin
Plt Kepala Satpol PP Kabupaten Sleman Susmiarto, memberikan keterangan kepada media setelah rapat koordinasi membahas pasar sunmor, Senin (7/6/2021) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Perkumpulan pedagang sunday morning (Sunmor) mengirimkan surat permohonan, agar pasar sunmor Minggu pagi di kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) bisa diaktifkan kembali dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Surat tersebut dilayangkan pedagang ke pihak UGM maupun Pemerintah Kabupaten Sleman.

Menanggapi hal tersebut, Pemkab Sleman menggelar rapat koordinasi bersama UGM membahas pasar sunmor, pada Senin (7/6/2021).

Hasil pembahasan dan klarifikasi yang disampaikan Universitas Gadjah Mada, pada intinya pasar sunmor sejauh ini belum bisa dibuka.

Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 7 Juni 2021: Tambah 253 Kasus, 6 Pasien Dilaporkan Meninggal

"(Pertimbangannya) karena covid-19 masih tinggi. Takut ada kerumunan," kata Plt. Kepala Satpol-PP Sleman, Susmiarto, ditemui seusai rapat. 

Menurut dia, sejarah pasar sunmor, berdasarkan yang disampaikan pihak UGM, awalnya untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa.

Namun lama kelamaan berkembang menjadi ladang bisnis pedagang, dan akhirnya menimbulkan dampak positif dan negatif. 

Satu sisi sebagai aktivitas penggerak ekonomi warga. Namun disisi lainnya, berdampak pada jalan. Banyaknya pedagang yang membuka lapak dipinggir jalan seringkali mengganggu arus lalulintas. 

Untuk mengurai persoalan itu, menurut dia, nantinya akan ada tindak lanjut. Jika sunmor sudah kembali diizinkan buka, apakah selama pelaksanaan pasar minggu pagi itu jalan di kawasan UGM akan ditutup total. Atau dengan cara penataan pedagang.  

"Yang jelas, apabila jalan ditutup total maka harus ada rekayasa lalulintas dan itu butuh pembahasan lebih lanjut," kata Susmiarto. 

Sementara ini, pasar sunmor belum diperbolehkan buka. Nantinya, apabila momentumnya sudah tepat dan pasar sudah diperbolehkan buka maka tentunya akan ada pembatasan, bisa dengan penjadwalan pedagang agar dapat memecah kerumunan warga. Pada intinya, protokol kesehatan harus tetap diterapkan. 

"Harus dihitung kembali kapasitas berapa. Pedagang di data dulu, di jarak dulu. Kemudian diatur bagaimana membatasi konsumen dan sebagainya," ujar dia. 

Pihak UGM melalui keterangan resminya juga telah memutuskan bahwa saat ini belum membuka aktivitas pasar Sunmor yang biasanya digelar disekitar kawasan kampus.

Hal itu demi keamanan dan keselamatan bersama. Mengingat, kondisi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sleman masih cukup tinggi. 

Baca juga: Masa Jabatan Kurang dari 4 Tahun, Tak Pengaruhi Kinerja Bupati-Wakil Bupati Bantul

"Memperhatikan kasus penularan Covid-19 yang masih terus terjadi, maka demi keamanan dan keselamatan bersama untuk saat ini aktivitas jual-beli di sunday morning (sunmor) belum diizinkan untuk dibuka kembali," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dr. Iva Ariani. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved