Kabupaten Bantul
Kapanewon Srandakan Tetap Akan Menjalankan Swab Massal di Dusun Lopati
Swab ini dilakukan setelah pada 1 Juni lalu sejumlah warga di Dusun Lopati memakamkan jenazah pasien COVID-19 tanpa protokol kesehatan.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Setelah berhasil melakukan swab massal ke masyarakat Mayongan, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, kini pihak kapanewon berusaha untuk melakukan SWAB massal ke warga Lopati.
Swab ini dilakukan setelah pada 1 Juni lalu sejumlah warga di Dusun Lopati memakamkan jenazah pasien COVID-19 tanpa protokol kesehatan.
Kasus di Lopati ini berbeda dengan yang terjadi di Mayongan, di mana saat itu warga Mayongan tidak melakukan pemakaman dengan prokes lantaran pihak keluarga yang tidak jujur.
Sedangkan di Lopati terjadi penolakan karena ada dugaan provokasi seorang warga.
Baca juga: Penjelasan Ketua RT Soal Warga Mayongan Makamkan Jenazah Pasien COVID-19 Tanpa Prokes
Kasus ini pun telah dilaporkan relawan ke Polres Bantul.
Atas kejadian tersebut, pihak Kapanewon Srandakan bekerjasama dengan puskesmas berencana melakukan swab massal kepada warga yang kontak erat saat pemakaman tersebut.
Namun demikian, hingga Kamis (3/6/2021) masih belum ada kesepakatan dari warga untuk dilakukan swab massal.
Panewu Srandakan Anton Yuliyanto menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih memantau warga Lopati dan terus melakukan pendekatan.
"Mudah-mudahan nanti malam sudah ada hasilnya (untuk swab) dan nanti jadikan bahan untuk perkembangan situasi besok pagi," kata Anton di sela-sela swab kepada warga di Mayongan, Jumat (4/6/2021).
Namun demikian, jika masih belum ada kesepakatan dari warga, pihaknya tetap akan melakukan swab massal dengan jemput bola.
Untuk warga yang akan diswab, Anton memperkirakan sekitar 25 orang.
"Besok pagi tetap kita laksanakan jam 9an (swab)," ujarnya.
Sebelumnya, Warga di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul menolak jenazah pasien COVID-19 dimakamkan dengan protokol kesehatan.
Baca juga: Kuburkan Jenazah Pasien COVID-19 Tanpa Prokes, Warga Mayongan Secara Kooperatif Lakukan SWAB
Diduga warga terprovokasi dari seorang warga di dusun tersebut.
Imbasnya, warga menolak kedatangan relawan yang hendak memakamkan menggunakan prokes dengan alasan jenazah akan dimakamkan sendiri sesuai adat dan syariat.