Pemuda Tewas Dikeroyok
Polisi Kantongi Identitas Pelaku Pengeroyokan Remaja di Yogyakarta, Diduga Ada Motif Dendam Lama
Ketika sampai di lokasi kejadian, GT sudah menunggu bersama teman-temannya, dan pengeroyokan terhadap korban pun terjadi.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Saksi tersebut berinisial Y (45) warga sekitar Pasar Serangan yang menyaksikan detik-detik korban penganiayaan itu dipukuli oleh sekelompok orang berjumlah lebih dari 10 orang.
Y saat itu hendak menata lapaknya di Pasar Serangan sekitar pukul 00.30 WIB.
Saat mengendarai sepeda motor di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) Y sempat berpapasan dengan kelompok yang menganiaya korban.
"Ada rombongan remaja. Saya tanya ada apa le? Mereka jawab, gak ada apa-apa bu," katanya, saat ditemui di rumahnya, Pekuncen, Wirobrajan, Kamis pagi.

Waktu itu Y sempat panik karena melihat korban dikejar-kejar oleh rombongan pelaku yang kebanyakan berusia remaja antara 18-20 tahun.
Ia pun mendengar teriakan korban minta tolong karena kesakitan dihajar para pelaku.
"Korban ada tiga orang, dia lari dikejar sama pelaku ya sekitar 10 orang lebih. Yang dua berhasil kabur, yang satu jatuh di dekat lapak saya. Saya mendengar teriakan tolong, tolong, tolong. Saya nangis membayangkan kalau itu anak saya," ungkapnya.
Baca juga: KRONOLOGI Pengeroyokan Remaja di Dekat Jogja National Museum, Polisi Temukan Ini di TKP
Baca juga: Remaja di Kota Yogyakarta Tewas Dikeroyok, Teriak Minta Tolong Bersimbah Darah Hingga Tewas
Selain dipukul dengan tangan kosong, penuturan Y, korban juga dihantam menggunakan benda tumpul.
"Dipukuli terus, ada yang pakai batu sama mirip tongkat gitu. Saya marahi mereka (pelaku) wis do bubar kabeh (sudah bubar semuanya)," ujarnya.
Saat pelaku membubarkan diri, Y melihat korban tergeletak dengan bersimbah darah di tengah jalan.
Kesaksiannya, darah itu keluar dari kepala korban bagian belakang, dengan posisi tubuh miring.
"Darah itu keluar dari kepala bagian belakang," ungkapnya.
Saat itu, saksi Y panik dan tak kuasa menahan air matanya.

Ia kemudian menghubungi ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit.
"Saya telepon ambulans. Satu jam baru datang, dan saat itu ya telepon Polisi juga. Saat itu korban tak suruh istighfar, sabar, sabar bantuan segera datang," terang dia.
Namun, sayangnya nyawa korban sudah tidak dapat ditolong lagi karena luka yang dialami dibagian kepala menurut Y cukup serius.
"Polisi datang itu korban sudah meninggal. Sudah gak ada suaranya lagi," ungkapnya.
( tribunjogja.com )