Kota Yogyakarta

Heboh Keluhan Wisatawan Ditendang Pedagang Malioboro, Pemkot Yogya Langsung Ambil Tindakan

Selepas kejadian pecel lele viral, nama baik Malioboro kembali tercoreng akibat aduan dari wisatawan di sebuah unggahan instagram Pemkot Yogyakarta.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com | Bramasto Adhy
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Selepas kejadian pecel lele viral, nama baik Malioboro kembali tercoreng akibat aduan dari wisatawan di sebuah unggahan instagram Pemkot Yogyakarta.

Dalam komentarnya, akun @azizah2291 menyatakan pernah ditendang oleh oknum pedagang kaki lima (PKL).

"Nawar di Malioboro, tapi nggak jadi beli, baru tanya, terus kakinya dipancal sama pedagang. Mirisnya, yang ngelakuin itu laki-laki. Padahal di sini pembeli adalah raja. Kalau kita tanya, terus nggak jadi beli kan wajar, mungkin karena harganya nggak cocok," tandas akun @azizah2291.

"Padahal nggak wajib beli, dan nggak salah nawar. Cuma komen di sini karena nggak berani viralin, semoga direspon @pemkotjogja. Jujur kaget banget, bikin takut buat beli, apalagi nawar," tambah si pemilik akun yang mengaku kejadian itu menimpanya pada 28 Mei 2021 lalu.

Baca juga: Pengelola Malioboro Minta Wisatawan Melapor Jika Temui Hal Meresahkan Saat Berwisata

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, Tri Hastono menjelaskan, pihaknya langsung merespon aduan itu, di kolom komentar.

Tidak berselang lama, yang bersangkutan membalas respon via dirrect message (DM) ke akun instagram Pemkot Yogya.

"Sudah ditanggapi, admin sudah mencoba komunikasi, tapi yang bersangkutan membalas tidak akan memperpanjang lagi, dia bilang terimakasih atas tanggapan Pemkot yang cepat, ya sudah," terangnya, Kamis (3/6/2021) sore.

Tri Hastono pun mengungkapkan, dalam balasannya, akun @azizah2291 tidak menyebut lokasi kejadian secara rinci.

Ia hanya mengatakan kalau PKL yang dituding menendangnya, berdagang tidak jauh dari Jalan Dagen, beserta tanggal kejadian pada 28 Mei lalu, sekitaran pukul 12.00.

"Nyarinya susah sekali, ya, karena memang tujuannya tidak untuk lapor, cuma menyampaikan uneg-uneg, kami gimana mau menindaklanjuti. Jalan Dagen yang sebelah utaranya atau selatannya? Nah, kan susah itu," katanya.

Ia mengimbau pada seluruh pengunjung Malioboro, jika mendapati kejadian yang kurang menyenangkan, segera melapor ke kanal-kanal aduan.

Misalnya, di Kantor UPT Pengelolaan Cagar Budaya, atau posko Jogoboro yang berlokasi di Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali.

Baca juga: PKL Malioboro Tri Dharma Minta Wisatawan Tak Ragu Melapor Jika Temui Fenomena Nuthuk Harga

"Kami tidak antipati terhadap kritik. Tapi, sampakan saja langsung kepada kami, bisa melalui layanan terdekat, UPT Malioboro, atau lewat aplikasi Jogja Smart Service. Di sana pasti langsung ditanggapi," terang Tri Hastono.

"Lebih cepat juga, tanpa harus viral dulu. Kita tidak hanya merespon yang viral-viral kok. Kalau tersampaikan secara langsung, akan lebih cepat. Kebijakan itu juga membantu percepatan pemulihan ekonomi berbasis pariwisata," pungkas Kepala Diskominfosan Kota Yogya.

Sementara itu, Kepala UPT Cagar Budaya, Ekwanto berujar, pihaknya akan menyampaikan keluhan akun @azizah2291 kepada para pedagang dalam pertemuan rutin bulanan mendatang dan berjanji akan mengevaluasinya.

"Tapi, rasanya sangat minor sekali kalau ada kejadian negatif pada pengunjung. Karena pengunjung adalah raja, ya harus dilayani dengan baik. Kalau memang ada kejadian itu, ya silakan laporkan langsung ke kami," jelasnya.

"Silakan lapor, pasti kita tindaklanjuti. Kita lihat dulu lah, persoalannya seperti apa. Hanya saja, saya kira PKL sudah sangat humanis itu," tambah Ekwanto. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved