Dipanggil Satpol PP Kota Yogya, Ini Klarifikasi Pedagang di Jalan Perwakilan Soal Harga Pecel Lele

Dipanggil Satpol PP Kota Yogya, Ini Klarifikasi Pedagang di Jalan Perwakilan Soal Harga Pecel Lele

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
instagram @cetul.22
Tangkapan layar video wisatawan yang komplain dengan harga pecel lele di Malioboro 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satpol PP Kota Yogya memanggil tiga pemilik warung makan di Jalan Perwakilan yang disinyalir melakukan aksi 'nuthuk' pada wisatawan, Senin (30/5/2021) .

Hal itu, sebagai tindak lanjut insiden pecel lele viral di kawasan Malioboro, beberapa waktu silam.

Dijumpai selepas mendapat pembinaan dari Satpol PP di komplek Balai Kota Yogya, Yanto, salah satu pedagang yang dipanggil pun memberikan klarifikasi kepada awak media.

Dirinya juga meminta maaf kepada masyarakat, karena menimbulkan kegaduhan akibat polemik ini.

Hanya saja, ia mengatakan, warung yang disebut-sebut oleh akun tiktok @auliaroket dan viral di dunia maya, bukanlah miliknya.

Akan tetapi, tambah Yanto, ketiga warung yang dipanggil Satpol PP memasang banderol yang serupa, sehingga dianggap terlalu mahal bagi turis.

"Jadi, kita mengakui, kita minta maaf pada masyarkat ya, karena sudah mencoreng Yogya. Kita menerima sanksi tiga hari tutup, insyaallah ikhlas," ungkapnya.

Namun, ia berdalih, harga yang ditawarkan tinggi lantaran statusnya bukan pedagang kaki lima (PKL).

Walau begitu, ia dapat memahami, ketika Pemkot meminta supaya harga distandarkan, pihaknya siap melaksanakan.

"Karena kita beda dengan yang kaki lima, kita berada di pertokoan, resto, bedanya itu. Setiap pembeli yang datang juga kita tunjukkan kok, di sini harganya segini, sudah kita pasang daftar harganya di sana," cetusnya.

Baca juga: Kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Pecel Lele Kok Cuma Lele Thok!

Baca juga: BREAKING NEWS : Imbas Video Viral Harga Pecel Lele Malioboro, 3 Tempat Usaha Ditutup Sementara

"Cuma, karena diminta sama, kita tetap standarkan, kita samakan, sehingga Yogya tidak gaduh, tetap aman untuk berwisata. Jadi, hari ini semua menu kita ubah, kita akan standarkan dengan yang ada," lanjut Yanto.

Kemudian, dirinya juga mengklarifikasi bahwa tiga warung itu, tak pernah menjual pecel lele secara terpisah dengan lalapan, layaknya tudingan akun tiktok @auliaroket.

Ia menjelaskan, pecel lele yang dibanderol Rp20 ribu, sebenarnya sepaket dengan lalap dan sambal.

"Sebelumnya harga kita Rp20 ribu, lele plus lalapan, terus sama nasi jadi 27 ribu. Kenapa yang Rp10 ribu ada lalapan, karena dia minta sendiri. Lalapan yang Rp10 ribu itu juga untuk kapasitas empat orang. Kalau dia ndak memesan lalapan lagi, ya tidak kita kasih," ucapnya.

Sementara Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Jalan Perwakilan, Adi Kusuma menyampaikan, masalah ini sudah selesai.

Ketiga pemilik warung makan juga telah dipanggil dan mendapat pembinaan. Sehingga, ia berharap, tidak muncul kegaduhan dan kembali kondusif.

"Sudah diatur pihak-pihak terkait, sudah dapat pembinaan, sudah mengklarifikasi juga. Jadi, mohon agar semua pihak meredam. Kalau ada salah pedagang di area Malioboro, mohon dimaafkan," pungkasnya. (Tribunjogja/Azka Ramadhan)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved