Wawancara Eksklusif

Kapolresta Bicara Gamblang Soal Klitih dan Gangguan Kamtibmas di Kota Yogyakarta

Dalam dunia hukum dan kriminal terdapat teori 'Tidak ada kejahatan yang benar-benar sempurna' atau dalam arti kata lain, pasti ada bukti yang tersisa

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Miftahul Huda
Wawancara eksklusif bersama Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro, Selasa (25/5/2021) 

Mereka seperti orang dewasa. Hanya dalam proses penyidikan hak-hak sebagai anak kami penuhi. Tapi pertanggung jawaban nyawa orang kami tagih. Saya tetap lurus, saya maksimalkan tidak ada diversi bagi pelaku klitih. Tidak ada diversi ditingkat kepolisian. Tapi kalau ditingkat kejaksaan monggo.

Dilema penegak hukum kalau pelaku klitih di bawah umur?

Kadang kami berpikir pelaku masih seusia anak kami. Tapi kalau melihat apa yang dilakukan, ya mau tidak mau proses hukum jalan. Mereka paka senjata tajam kok. Mereka terorganisir.

Titik rawan aksi gangguan Kamtibmas dan Klitih?

Tempat rawan Jogja hampir merata. Kasus pencurian menyebar rata. Mulai Danurejan, Gondokusuman rata-rata ke sana. Cuma untuk kasus tertentu yakni Klitih itu jarang dia bermain di tengah Kota.

Di pinggir semua. Di Gejayan, Umbulharjo, Barat itu di Gamping. Bugisan, Patangpuluhan itu udah kami sekat.

Saya sarankan pelaku Klitih jangan masuk Kota Yogyakarta, habis kalian. Saya sudah sampaikan ketahuan kalian bacok korban ditempat, saya tembak. Saya gak ada urusan dengan mereka.

Baca juga: Atasi TPST Piyungan, DPRD DIY Desak Eksekutif Realisasikan Pengadaan Alat Pengolah Sampah 3R

Upaya perbanyak patroli seperti apa?

Jadi untuk patroli rutin dalam artian ada patroli terbuka dan patroli tertutup. Kalau terbuka petugas polisi pakai mobil dengan rotator menyala. Kalau patroli tertutup reserse dan intel berjalan. Model klitih gak mempan patroli berjalan.

Jadi kami patroli lapis. Terbuka iya dan tertutup juga iya. Terbuka kami siagakan di perbatasan. Kalau patroli tertutup petugas apel udah kami sebar, mereka menyisir sampai ke perbatasan.

Sebenarnya ini rahasia gak bisa saya sampaikan. Berhubung ada pertanyaan saya jawab. Kalau sudah masuk jam patroli 250 anggota keluar. 14 polsek masing-masing empat anggota. Patroli tertutup ada 240 orang. Kami maksimalkan.

Rata-rata motif berbuat klitih karena apa?

Saya pengen dianggap hebat oleh teman-teman saya. Itu yang selalu keluar dari mereka yang sudah tertangkap polisi. Mereka ingin dianggap wah.

Hal positif di Yogyakarta yang tidak mungkin anda temui di kota lainnya selama mengabdi menjadi penegak hukum apa?

Masyarakatnya kreatif, kritis, tapi mudah diajak komunikasi, dan sopan santunnya tinggi.

Wawancara eksklusif yang ditulis hanya berupa rangkuman dari video streaming Tribun Jogja 

Terkait pembahasan lengkap gangguan Kamtibmas (Klitih) dapat mengunjungi video live streaming di Tribun Jogja Official. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved