"Gaza" Drone Terbaru Iran yang Mampu Bawa 13 Bom dari Jarak 1200 Mil, Ini Kelebihannya

"Gaza" Drone Terbaru Iran yang Mampu Bawa 13 Bom dari Jarak 1200 Mil, Ini Kelebihannya

Editor: Hari Susmayanti
ANSATH RIFFA via TWITTER
Drone ?Gaza? dilaporkan dapat membawa hingga 13 bom lebih dari 1.200 mil dan memiliki durasi penerbangan 35 jam. 

TRIBUNJOGJA.COM, TEHERAN - Di era modern ini, banyak negara yang berlomba untuk memperbaharui sistem persenjataan militernya.

Tak hanya Amerika, Rusia dan China yang turut berlomba-lomba untuk menciptakan persenjataan militer terbaru dan canggih.

Iran pun tak ingin kalah dengan negara lain dengan terus memperbaharui persenjataan militernya.

Terbaru, Iran sukses memproduksi pesawat tak berawak yang mampu membawa 13 bom sekaligus dengan jarak 1.200 mil.

Pesawat yang diberi nama "Gaza" ini juga memiliki kemampuan terbang selama 35 jam.

"Kami menyebutnya Gaza sehingga insya Allah bisa menjadi kehormatan abadi bagi mereka yang melawan invasi Zionis," kata Komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami kepada AP pada Jumat (21/5/2021).

Siaran TV pemerintah itu juga mengungkap kemampuan pesawat tak berawak Gaza.

Teknologi ini digunakan untuk pengawasan militer, pertempuran, misi pengintaian.

Penggunaan lainnya adalah untuk memantau hutan, membantu operasi penyelamatan, dan memberikan bantuan dalam bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.

Iran tidak mengakui Israel dan mendukung kelompok militan anti-Israel seperti Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon.

Baca juga: Insiden dengan Kapal Iran Terulang di Selat Hormuz, Kapal AS Keluarkan Tembakan Peringatan 30 Kali

Baca juga: Iran Akhirnya Akui Sudah Lakukan Pertemuan Rahasia dengan Arab Saudi

Sementara itu kabar gencatan senjata di jalur Gaza pada Kamis (20/5/2021), disambut baik negara tetangga lainnya.

Turki menjadi salah satu negara kawasan yang memberikan reaksi positif atas capaian minggu lalu.

Namun negara itu juga menyerukan perlunya solusi dua negara, untuk memastikan berakhirnya konflik secara permanen.

Pada Jumat (21/5/2021) Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan Turki mengharapkan komunitas internasional, dan terutama Dewan Keamanan PBB, "untuk bertindak mengakhiri penganiayaan sepenuhnya" terhadap warga Palestina.

"Untuk mencegah terulangnya rasa sakit dan air mata di Palestina, penting untuk memastikan bahwa Israel bertanggung jawab secara internasional atas kejahatannya dan mencabut blokade tidak manusiawi yang diberlakukan di Gaza."

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved