Penjelasan BMKG soal Isu Gelombang Panas Melanda Indonesia, Berikut Potensi Suhu Maksimalnya

Kepala Sub Bidang Siklon Tropis BMKG, Miming Saepudin memberikan penjelasannya mengenai gelombang panas.

Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Ilustrasi suhu cuaca panas 

TRIBUNJOGJA.COM - Media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp akhir-akhir ini diramaikan dengan pesan berantai soal fenomena gelombang panas yang melanda Indonesia.

Pesan tersebut menyebut Indonesia, Malaysia, dan sejumlah negara lain tengah mengalami gelombang panas.

"Buat saudara ku yang baik

Siapkan diri menghadapi

Gelombang Panas

AWAS..!!!!! GELOMBANG PANAS KINI MELANDA NEGARA KITA ... ," bunyi potongan pesan tersebut.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca BMKG Rabu 19 Mei 2021: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Baca juga: Tersangka atas Kematian Bocah di Temanggung Disebut Sudah 5 Tahun Buka Praktik Perdukunan

 
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan tanggapan mengenai hal ini.

Kepala Sub Bidang Siklon Tropis BMKG, Miming Saepudin memberikan penjelasannya mengenai gelombang panas.

Miming menjelaskan, menurut Organanisasi Meteorologi Dunia (WMO), gelombang panas atau dikenal dengan heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.

Cuaca Panas
Cuaca Panas (Tribunjogja.com |Bramsto Adhy)

Adapun dalam jangka tersebut suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celcius atau lebih.

"Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika," ungkap Miming kepada Tribunnews.com melalui keterangan tertulis, Selasa (18/5/2021).

Secara dinamika atmosfer, lanjutnya, hal tersebut dapat terjadi karena adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah disebabkan adanya anomali dinamika atmosfer yang mengakibatkan aliran udara tidak bergerak dalam skala yang luas.

Seperti misalnya ada sistem tekanan tinggi dalam skala yang luas dan terjadi cukup lama.

Tidak Terjadi di Indonesia

Lebih lanjut, BMKG menjelaskan secara geografis wilayah Indonesia berada di sekitar wilayah ekuatorial.

Sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menengah-tinggi.

Selain itu, wilayah Indonesia juga memiliki variabilitas perubahan cuaca yang cepat.

"Dengan perbedaan karakteristik dinamika atmosfer tersebut, maka dapat dikatakan bahwa di wilayah Indonesia tidak terjadi fenomena yang dikenal dengan gelombang panas atau Heatwave," ungkapnya.

Akan tetapi, yang terjadi di wilayah Indonesia adalah kondisi suhu panas harian yang umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca cerah pada siang hari dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu matahari berada di sekitar ekuatorial.

Pada pertengahan Mei ini, posisi semu matahari sudah berada di Belahan Bumi Utara (BBU) di sekitar 19 derajat LU.

ilustrasi cuaca panas
ilustrasi cuaca panas (dok.ist/net)

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa di wilayah Indonesia selatan ekuator akan menjelang periode angin timuran yang identik dengan musim kemarau.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum tanggal 16 Mei 2021 kemarin tercatat berkisar antara 33.0-35.2 derajat C dengan suhu maksimun 35.2 derajat C terjadi di Surabaya.

Baca juga: Kasus Ritual Usir Roh Jahat Berujung Maut di Temanggung, Dukun: Tenang Nanti Tak Hidupkan Lagi

Baca juga: Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Seminggu Terakhir Lebih Tinggi

"Kondisi suhu maksimum dengan kisaran tersebut masih berada kondisi normal, dimana perubahan suhu maksimum harian masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah," jelasnya.

BMKG mengungkapkan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki awal musim kemarau di mana tingkat perawanan akan cukup rendah pada siang hari.

"Sehingga masyarakat diimbau dan diharapkan tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas atau kondisi terik pada siang hari dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga, serta lingkungan," ungkap Miming.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beredar Pesan di Grup WhatsApp tentang Fenomena Gelombang Panas di Indonesia, Ini Penjelasan BMKG

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved