Erupsi Gunung Merapi

Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Seminggu Terakhir Lebih Tinggi

Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah mengalami intensitas kegempaan lebih tinggi pada seminggu terakhir ini (7-13 Mei 2021)

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPPTKG
Penampakan Gunung Merapi dari CCTV Jrakah. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi (2.968 mdpl) di perbatasan DIY dan Jawa Tengah mengalami intensitas kegempaan lebih tinggi pada seminggu terakhir ini (7-13 Mei 2021) dibanding seminggu sebelumnya.

Dalam minggu ini, kegempaan Gunung Merapi tersebut tercatat 4 kali awan panas guguran (AP), 37 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 1 kali gempa low frekuensi (LF), 199 kali gempa fase banyak (MP), 1.017 kali gempa guguran (RF), 49 kali gempa hembusan (DG), dan 10 kali gempa tektonik (TT).

Baca juga: Diduga Karena Korsleting Listrik, Rumah Warga Paliyan Gunungkidul Habis Terbakar

"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Senin (17/5/2021).

Hanik melanjutkan, cuaca di sekitar Gunung Merapi pada periode tersebut umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut.

Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah. Tinggi asap maksimum 400 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada 9 Mei 2021 pukul 06.25 WIB.

Selain itu, awan panas guguran terjadi sebanyak 4 kali dengan jarak luncur teramati sejauh 1.500 m ke arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 39 mm dan durasi 119 detik.

"Guguran lava teramati sebanyak 49 kali dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan 2 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 700 m," ucap Hanik.

Ia melanjutkan, volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.160.000 m3 dengan laju pertumbuhan 11.500 m3/hari. "Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 16 Mei terhadap tanggal 6 Mei 2021 menunjukkan perbedaan tinggi kubah tengah sebesar 2 m," imbuhnya.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,7 cm/hari.

Pada minggu iini, tidak dilaporkan terjadi hujan dan lahar maupun penambahan aliran di sungai–sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental tersebut, Hanik menyimpulkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Baca juga: Pemanfaatan Pembayaran Non-Tunai (QUAT) di TPR Bantul Masih Minim

Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor
Selatan–Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," tandasnya. (uti) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved