Menperin Kunjungi Perakitan GeNose C19 oleh Siswa SMK SMTI Yogyakarta, Produksi 5.000 Unit
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, melakukan kunjungan kerja ke SMK SMTI Yogyakarta, hari ini Rabu (19/5/2021).
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, melakukan kunjungan kerja ke SMK SMTI Yogyakarta, hari ini Rabu (19/5/2021).
Dalam kunjungannya, Agus Gumiwang meninjau beberapa laboratorium yang dimiliki SMK SMTI Yogyakarta, termasuk proses perakitan GeNose C19 yang dilakukan oleh para siswa SMK SMTI Yogyakarta.
"SMK SMTI Yogyakarta adalah salah satu sekolah terbaik di Indonesia. Mereka mendapat kepercayaan untuk melakukan kerja sama dengan industri, ini salah satu hal yang menunjukkan bahwa SMK ini memiliki kualitas di atas standar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (19/5/2021).
Baca juga: Rawa Jombor Bakal Ditata Ulang Tahun Ini, Bupati Klaten Sri Mulyani: Telan Biaya hingga Rp 50 Miliar
Agus melanjutkan, SMK SMTI Yogyakarta dipercaya melakukan proses perakitan GeNose C19. Selama ini, kata dia, banyak yang belum paham bahwa Kementerian Perindustrian punya peran yang cukup besar dalam memproduksi alat GeNose C19 untuk mendeteksi Covid-19.
Ia menambahkan, SMK SMTI Yogyakarta selama ini juga sudah terbukti mencetak sumber daya manusia (SDM) industri yang mampu menjawab kebutuhan dunia industri.
Salah satu program unggulan yang dimiliki SMK ini, lanjut Agus, adalah Jurusan Mekatronika. Menurutnya, tidak banyak SMK yang memiliki program mekatronika.
"Kita ketahui bahwa teknologi mekatronika di dunia itu hampir 78 persen dikuasai Jepang, bahkan negara-negara Eropa juga kurang. Laboratorium mekatronika kita punya di SMK ini, untuk mencetak SDM industri saya kira sekolah ini sangat siap," bebernya.
Sementara itu, Kepala SMK SMTI Yogyakarta, Rr Ening Kaekasiwi menjelaskan SMK-SMTI Yogyakarta bisa terlibat dalam perakitan GeNose 19 berawal dari salah satu konsorsium perakitan atau pembuatan GeNose C19 yang sudah bekerja sama dengan SMTI dalam beberapa program, yaitu PT YPTI.
Kemudian, konsorsium itu mendapat tugas untuk memproduksi GeNose C19. Karena harus memproduksi dalam jumlah yang besar, sedangkan mereka tidak mempunyai man power/tenaga kerja yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan poduksinya, maka dicarilah partner lain.
Oleh PT YPTI, PT Swayasa yang mempunyai Badan Hukum/Lisensi/Izin untuk memproduksi GeNose C19 diajak ke SMK SMTI Yogyakarta. Setelah melihat sarana dan prasarana serta susunan kurikulumnya yang sudah link and match, juga berdiskusi mengenai kompetensi yang ada di sekolah ini, akhirnya mereka memutuskan untuk bekerja sama dengan SMK SMTI Yogyakarta dalam hal perakitan GeNose C19.
"Jadi menggunakan man power dari siswa-siswi SMK SMTI Yogyakarta," ungkapnya.
"Awal produksi sudah memenuhi target yaitu 3.000 unit. Produksi yang saat ini berjalan untuk memenuhi target 2.000 unit. Jadi total 5.000 unit GeNose C19 yang kami produksi," sambung Ening.
Ia melanjutkan, pemilihan siswa untuk merakit GeNose C19 ini dipilih dari membuka lowongan magang, kemudian dari peserta yang mendaftar pihak guru dari jurusan menyeleksi para siswa tersebut berdasarkan softskill dan akademik siswa.
Sebagai persiapan produksi, terlebih dulu para siswa mengikuti pelatihan 2 hari di SMK SMTI, pelatihan pertama dengan materi Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) dengan pemateri dari PT Swayasa Prakarsa.
Baca juga: PSIM Esport Melenggang Ke Fase Grand Final IFeL Liga 2 Setelah Menjadi Top Skor di Grup B