Kabupaten Sleman
Selama Libur Lebaran, BPBD Sleman Makamkan 24 Jenazah dengan Protokol Covid-19
Selama Libur Lebaran, BPBD Sleman Makamkan 24 Jenazah dengan Protokol Covid-19
Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Selama libur Lebaran 13-16 Mei 2021, tim pemakaman Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman telah memakamkan 24 jenazah dengan prosedur protokol Covid-19.
Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto menjelaskan, dari update data yang ia miliki, pada tanggal 13 Mei terdapat 7 pemakaman, hari selanjutnya terdapat 9 pemakaman.
Kemudian di tanggal 15 dan 16 Mei, masing-masing terdapat 4 pemakaman dengan prosedur protokol Covid-19.
"Selama 13-16 Mei 2021, ada 24 pemakaman. Di mana statusnya, confirm Covid-19 ada 15 jenazah, probable ada 3 dan suspect ada 6 jenazah," jelasnya Senin (17/5/2021).
Selain melakukan pemakaman, personel yang ada di posko juga melakukan dekontaminasi kendaraan yang digunakan untuk mengantar jenazah ataupun pasien Covid-19.
Dalam hal ini tim melakukan dekontaminasi armada ambulans milik puskesmas yang digunakan untuk mengantar pasien Covid-19 ke rumah sakit atau ke shelter Rusunawa Gemawang.
Baca juga: Mahasiswa UNY Ciptakan Alat Cuci Tangan Otomatis, Air Langsung Mengalir Saat Tangan Mendekat ke Kran
Baca juga: Mayat-mayat Itu Ditemukan Terkubur di Kuburan Pasir Dangkal di Tepi Sungai
Di posko tersebut, juga ada tempat istirahat bagi petugas puskesmas sambil mereka menunggu proses dekontaminasi selesai.
"Terkadang kami juga mengerahkan bantuan armada, ketika di satu wilayah ditemukan klaster penularan covid-19," imbuhnya.
Seperti klaster takziah di Blekik, belum lama ini. Masyarakat yang teridentifikasi positif diantar ke rusunawa Gemawang.
Dan karena Puskesmas Ngaglik 1 hanya memiliki satu unit ambulans, maka pihaknya membantu dengan mengarahkan empat armada untuk mengantarkan warga yang terpapar Covid-19.
Di libur Lebaran ini, ia berharap tidak muncul lagi klaster baru. Pasalnya dipastikan banyak terjadi pergerakan masyarakat, baik untuk saling berkunjung ataupun berwisata
"Kami berharap, tidak ada klaster dari libur Lebaran tahun ini," tutupnya. (Tribunjogja/Santo Ari)