PENGABDIAN Tim Pemakaman Covid-19 Sleman, Siaga 24 Jam dan Bertugas Tanpa Pamrih
Koordinasi dilakukan agar pekerjaan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan efisien.
Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Petugas dekontaminasi dan pemakaman Covid-19 dituntut terus siaga setiap saat, 24 jam penuh.
Koordinasi dilakukan agar pekerjaan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan efisien.
Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto, mengatakan bahwa untuk menjaga stamina dan kesehatan, personel telah diberikan suplemen multivitamin dan rutin dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: Malioboro Mulai Dipadati Pengunjung di H+2 Lebaran, Kios dan Lapak Buka
Baca juga: PSS SLEMAN: Diboyong ke Dubai, Saddam Gaffar Siap Jawab Tantangan Shin Tae-yong
Terkait regu pemakaman, pihaknya telah menyiagakan tujuh regu pemakaman di mana masing-masing regu beranggotakan delapan orang.
Setiap orang telah dibekali keterampilan dalam hal mengurus pemakaman dengan prosedur Covid-19.
Lilik selalu mewanti-wanti agar setiap anggotanya selalu menjaga kondisi dan dalam posisi on call.

"Misalnya saat ini regu satu sedang melakukan pemakaman, maka regu dua harus on call. Regu dua sudah bersiap dengan peralatan, APD lengkap," ujarnya.
“Mereka ini relawan yang memiliki pekerjaan masing-masing, tapi mereka selalu membawa tas berisi peralatan lengkap, jika sewaktu-waktu dipanggil, mereka akan segera meluncur dan diperbolehkan oleh tempat mereka bekerja.”
Ia menyatakan bahwa tidak semua orang berani dan bersedia menjadi relawan.
Maka dari itu, dirinya sangat mengapresiasi keteguhan setiap personel dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: PALESTINA vs ISRAEL - Gaza Membara: Kami seperti di Film. Pesawat Membom dan Kami Tak Bisa Bergerak
Baca juga: 15 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di Lebaran Hari Pertama dan Kedua, Keluarga Diberi Kelonggaran
Karena hal itu pula, belum lama ini Pemkab Sleman telah memberikan fasilitas water heater ke Posko Dekontaminasi.
Jadi tim yang bertugas saat malam dapat mandi dengan air hangat, sehingga bisa memulihkan tenaga dan menjaga tubuh dari dinginnya malam.
Sementara saat siang hari, sudah ada tiga kipas angin dengan pendingin. Sehingga petugas yang mengenakan pakaian APD lengkap tidak terlalu merasa gerah saat siang hari.
"Pemkab Sleman telah memperhatikan kita. Teman-teman juga bekerja dengan makin semangat,” tuturnya.
“Walaupun teman-teman relawan ini bekerja demi kemanusiaan, tidak memikirkan hal tersebut, yang penting apa yang bisa kita berikan untuk masyarakat saat pandemi covid-19.
“Kita tidak mementingkan finansial, yang penting menjalankan tugas. Itu adalah kerelaan dan tidak semua orang bersedia atau berani menjalankan tugas ini."
Tim pemulasaraan

Terlebih lagi, di posko tersebut juga ada tim pemulasaraan yang bertugas menangani pasien Covid-19 yang meninggal di rumah.
Lilik mengungkapkan, beberapa kali ada kasus pasien Covid-19 yang meninggal di rumah.
Tentu saja pihak keluarga tidak berani untuk mengurus jenazah tersebut seperti memandikan atau mengafani. Di sinilah tugas dari tim pemulasaraan.
Selain diberi keterampilan merawat jenazah, tim juga dibekali peralatan seperti kain kafan, plastik hingga kantong jenazah.
Baca juga: Bagi Pemudik, Ini yang Harus Disiapkan sebelum Kembali ke Jakarta
Baca juga: Prediksi INTER MILAN vs JUVENTUS: Skuad Terkuat Conte untuk Misi Terselubung Nerazzurri
"Dan semua pelayanan yang kita berikan kepada keluarga yang berduka ini tidak dipungut biaya atau gratis,” ujarnya.
“Kami sudah jelaskan ke keluarga bahwa ini tidak dipungut biaya, dan jika ada yang mengatasnamakan tim pemakaman atau tim pemulasaraan meminta biaya, mohon jangan dikasih atau bisa laporkan ke kami."
Sebetulnya, banyak masyarakat yang merasa terbantu dan berniat memberikan sejumlah uang sebagai rasa terima kasihnya kepada tim pemakaman atau tim pemulasaraan.
Namun sejak awal, Lilik sudah mewanti-wanti agar setiap personel dapat menolak dan memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa ini gratis.
"Dari awal sudah saya wanti-wanti tidak boleh menerima uang. Dan alhamdulillah kita di-swab beberapa kali, dan hasilnya negatif semua,” katanya.
“Ini semua karena kerelaan setiap personel, Tuhan memberikan kesehatan dan keselamatan untuk teman-teman tim pemakaman dan dekontaminasi." (nto)