15 Jenazah Pasien Covid-19 Dimakamkan di Lebaran Hari Pertama dan Kedua, Keluarga Diberi Kelonggaran

Di hari pertama Lebaran, tim telah memakamkan tujuh jenazah dengan prosedur Covid-19 dan hari kedua Lebaran sebanyak delapan jenazah.

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
DOK. BPBD Sleman
Proses pemakaman dengan prosedur Covid-19 di Trimulyo, Sleman, Jumat (14/5/2021) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Selama hari pertama dan kedua Lebaran, tim pemakaman jenazah pasien Covid-19, BPBD Kabupaten Sleman tidak libur.

Di hari pertama Lebaran, tim telah memakamkan tujuh jenazah dengan prosedur Covid-19 dan hari kedua Lebaran sebanyak delapan jenazah.

Baca juga: PALESTINA vs ISRAEL - Gaza Membara: Kami seperti di Film. Pesawat Membom dan Kami Tak Bisa Bergerak

Baca juga: Pos Pemantauan Tugu Ireng Mulai Periksa Arus Balik Kendaraan dari Magelang

Koordinator Posko Dekontaminasi Covid-19 BPBD Sleman, Vincentius Lilik Resmiyanto menjelaskan bahwa sebelum hari raya Idul Fitri dirinya telah berkoordinasi dan memberikan pengarahan kepada tujuh tim yang bertugas.

"Dan alhamdullilah, tujuh tim yang ada siap bertugas dan on call walaupun Lebaran hari pertama dan kedua," ujarnya Sabtu (15/5).

Bahkan pemakaman yang dilakukan dilakukan saat malam hari. Seperti pemakaman Jumat (14/5) malam kemarin di Klelen, Trimulyo, Sleman.

Dalam kesempatan itu, Lilik menjelaskan bahwa pihaknya kini memberikan kelonggaran kepada keluarga yang berduka.

Salat jenazah di proses pemakaman dengan prosedur Covid-19 di Trimulyo, Sleman, Jumat (14/5/2021) malam.
Salat jenazah di proses pemakaman dengan prosedur Covid-19 di Trimulyo, Sleman, Jumat (14/5/2021) malam. (DOK. BPBD Sleman)

Kelonggaran yang dimaksud adalah, memperbolehkan melakukan salat atau mendoakan jenazah sebelum dikebumikan.

Pihak keluarga pun diperbolehkan menabur tanah ke liang lahad, sebelum dikuburkan sepenuhnya.

"Dan jika ada permintaan dari keluarga, jika lokasi rumah duka memiliki akses jalan dan luas, maka ambulans boleh berhenti di depan rumah duka, yang penting tidak turun, nanti silakan kalau mau disalatkan atau didoakan. Atau bisa juga disalatkan di depan makam, seperti tadi malam di Trimulyo," terangnya.

Baca juga: MotoGP Perancis 2021 : Marquez Sebut Le Mans Merupakan Sirkuit Favorit Espargaro

Baca juga: Bagi Pemudik, Ini yang Harus Disiapkan sebelum Kembali ke Jakarta

Protokol kesehatan tetap diberlakukan. Bahkan tim juga turut melakukan assessment.

Ia mengungkapkan, jika tugas dari tim adalah memberikan edukasi kepada masyarakat atau keluarga yang ditinggalkan.

"Jika ada yang meninggal positif Covid-19, RS menghubungi posko dan posko langsung menghubungi keluarga. Kami juga melakukan edukasi ke keluarga.

“Tim sudah membawa data, surat kematian dan keterangan positif Covid-19. Kami mengimbau agar keluarga dapat melakukan isolasi mandiri atau melakukan pemeriksaan rapid test. Ini juga langkah kami untuk tracing," urainya.

Proses pemakaman dengan prosedur Covid-19 di Trimulyo, Sleman, Jumat (14/5/2021) malam.
Proses pemakaman dengan prosedur Covid-19 di Trimulyo, Sleman, Jumat (14/5/2021) malam. (DOK. BPBD Sleman)

Lebih lanjut, Lilik menjabarkan bahwa pada bulan April kemarin, pihaknya sudah memakamkan 82 jenazah dengan prosedur Covid-19.

Dari data yang dimiliki, pemakaman terbanyak ada pada bulan Desember 2020 sebanyak 101 jenazah pasien Covid-19 dan Januari 2021 sebanyak 129 jenazah.

Bahkan ia mengungkapkan dalam sehari pernah memakamkan 10 jenazah pasien Covid-19.

Baca juga: 68 Mobil dan 15 Sepeda Motor Gagal Masuk Bantul karena Penyekatan

Baca juga: Prediksi INTER MILAN vs JUVENTUS: Skuad Terkuat Conte untuk Misi Terselubung Nerazzurri

"Paling banyak Desember 2020 dan Januari 2021, kemudian angkanya turun. Tapi bulan April kemarin ada 82 pasien Covid-19 meninggal dan dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Kemudian di bulan Mei ini sudah 40 lebih," bebernya.

Sedangkan untuk kisaran umur pasien meninggal, Lilik mengatakan bahwa mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal masuk kategori lansia. Dengan perbandingan 85:15 dibandingkan kategori usia produktif.

"Di bulan-bulan sebelumnya bisa 50:50, perbandingan antara lansia dan usia produktif," tuturnya.

Ia pun mengimbau agar masyarakat dapat terus menerapkan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. (nto)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved