Lebaran 2021
Inilah Bahan Pokok yang Paling Banyak Dikonsumsi saat Lebaran 2021
Kepala Disperindag Gunungkidul Johan Eko Sudarto menyampaikan peningkatan konsumsi masyarakat sudah dirasakan sejak H-2 Lebaran.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul mencatat adanya kenaikan konsumsi masyarakat pada momen Lebaran 2021.
Hal itu berimbas pada naiknya harga sejumlah komoditas bahan pokok (bapok).
Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Patroli Polsek Gedangsari Jatuh ke Jurang Sedalam 12 Meter
Baca juga: Mau ke Kebun Bintang Gembira Loka Jogja? Ini Aturannya
Kepala Disperindag Gunungkidul Johan Eko Sudarto menyampaikan peningkatan konsumsi masyarakat sudah dirasakan sejak H-2 Lebaran.
"Naiknya konsumsi membuat beberapa harga bapok naik, terutama untuk lauk-pauk," kata Johan pada wartawan, Jumat (14/5/2021).
Ia mencontohkan harga telur ayam yang naik dari yang sebelumnya sekitar Rp 20 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 23 ribu per kg.

Meskipun demikian, ia menyebut kenaikan tersebut cenderung stabil alias tidak naik lebih tinggi.
Johan juga menyebutkan harga cabai rawit yang ikut naik dengan selisih Rp 2 ribu hingga Rp 3 ribu per kg.
Adapun pada akhir April lalu, harga cabai rawit terpantau normal di kisaran Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.
"Jadi (selisih) kenaikan harganya tidak terlalu banyak," ujarnya.
Baca juga: Bosan Makan Kue Kering Saat Lebaran? Yuk, Coba Resep Es Krim Rumahan Ini
Baca juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Libatkan Bus dan Pemotor di Ring Road Utara Maguwoharjo
Johan memastikan naiknya harga sejumlah komoditas bapok murni karena naiknya tingkat konsumsi masyarakat.
Pasalnya, untuk persediaan bapok sendiri terpantau aman dan mencukupi.
Pihaknya sudah melakukan pemantauan terhadap ketersediaan bapok vital mulai dari daging ayam, sapi, telur, hingga sayur-mayur.
Kebutuhan beras selama Lebaran ini pun dipastikan tak bermasalah.
"Kebetulan saat ini baru panen, jadi untuk beras mencukupi," kata Johan.
Prokes di pasar
Naiknya konsumsi turut menandakan kunjungan ke pasar-pasar di Gunungkidul meningkat.
Itu sebabnya koordinasi dilakukan guna memastikan protokol kesehatan (prokes) dijalankan warga saat berbelanja.
Baca juga: Ini Persiapan Pemkab Magelang Hadapi Kemungkinan Lonjakan Kasus Covid-19 Pascalibur
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Saat Menstruasi, Cegah Kembung dan Kram Perut
Kenaikan harga juga dilaporkan terjadi pada daging ayam dan sapi. Aning, seorang pedagang di Pasar Argosari Wonosari menyebut harga daging ayam naik hingga Rp 40 ribu per kg.
"Sudah seminggu terakhir naik terus, sehari naik Rp1.000,00," ungkapnya pada wartawan.
Menurut Aning, naiknya harga daging ayam disebabkan oleh banyaknya pesanan dari warga. Terutama untuk kegiatan silahturahmi saat Idulfitri.
Adapun daging sapi juga ikut terkerek naik menjadi Rp 140 ribu per kg. Normalnya, harga daging sapi berada di kisaran Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu per kilonya. (alx)