UPDATE Gunung Merapi Kamis 13 Mei 2021, Terjadi 1 Kali Guguran Lava 800 Meter ke Barat
Hari ini, Kamis (13/5/2021), pada periode pengamatan pagi, pukul 00.00-06.00, teramati satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 800 meter
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Joko Widiyarso
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi yang berada di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah masih terus menunjukkan aktivitas erupsi.
Hari ini, Kamis (13/5/2021), pada periode pengamatan pagi, pukul 00.00-06.00, teramati satu kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 800 meter ke arah barat.
Secara visual, gunung tampak jelas, kabut 0-1, kabut 0-II hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal.
Tinggi asap mencapai 150 meter di atas puncak kawah.
Adapun secara meteorologi, cuaca terlihat cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat.
Suhu udara 15-21 derajat Celcius dengan kelembaban udara 68-90 persen dan tekanan udara 567-708 mmHg.
Baca juga: PANTUN-pantun Ucapan Lebaran Idulfitri 1442 H
Baca juga: Inspirasi Hidangan Lezat Selain Opor Ayam, Cocok Disajikan Bersama Ketupat Lebaran
Baca juga: Ucapan Sungkem Bahasa Jawa dan Indonesia, Cocok Dikirim untuk Orang Tua di Hari Raya Idulfitri 2021
Setidaknya, terjadi 40 kali guguran dengan amplitudo 3-17 mm berdurasi 10-126 detik. Untuk embusan, terjadi 6 kali dengan amplitudo 2-4 mm berdurasi 11-17 detik.
Sementara, untuk tektonik jauh, berjumlah 1 kali dengan amplitudo 2 mm, S-P tidak terbaca dan berdurasi 89 detik.
Hingga kini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga.
Ketua Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Potensi bahaya sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Juga, harus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi,” katanya.
Dia meminta, penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tandasnya. (Ard)