Kabupaten Sleman
Setelah Lebaran, Pemkab Sleman Rencanakan Vaksin bagi Ribuan Pedagang Pasar
Pemerintah Kabupaten Sleman merencanakan vaksinasi serentak bagi pedagang pasar setelah lebaran.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten Sleman merencanakan vaksinasi serentak bagi pedagang pasar setelah lebaran.
Jumlah yang sudah mendaftar melalui aplikasi, ada sekira 8 ribu pedagang.
Sebagai percontohan, penyuntikan vaksin untuk pedagang ini, dimulai dari dua pasar terlebih dahulu.
Yaitu, di Pasar Gentan, Sinduharjo, Ngaglik dan pasar Sambilegi, Maguwoharjo, Depok.
Percontohan vaksinasi di dua pasar tersebut sebagai reward.
Sebab, pasar tradisional dengan jumlah total pedagang sekira 570 orang itu, dinilai bersih dan aman dari barang-barang berbahaya.
Baca juga: Lebih dari 3000 Pedagang Malioboro Sudah Divaksin COVID-19, Ajak Wisatawan untuk Berkunjung Lagi
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, jumlah pedagang yang terdaftar aplikasi ada 8.000an orang.
Angka itu masih bisa bertambah.
Sebab, berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan, jumlah pedagang pasar di Kabupaten Sleman ada 14 ribu orang dari 36 pasar umum dan 6 pasar kuliner.
Karenanya, sembari data terus diupdate dan menunggu ketersediaan vaksin, maka vaksinasi pedagang dimulai lebih dahulu, dari dua pasar di Gentan dan Sambilegi.
"Pedagang pasar lainnya akan diteruskan setelah lebaran," kata dia.
Pedagang pasar masuk kriteria pelayan publik, sehingga pemberian vaksin rencananya akan dilaksanakan ditahap kedua.
Meskipun, menurut Joko, pedagang pasar menjadi sasaran terakhir vaksin tahap kedua bersama dengan pegawai perbankan.
Baca juga: Pemkab Sleman Berencana Mulai Vaksinasi Pedagang, dari Pasar Gentan dan Sambilegi
Sebab, vaksin yang ada saat ini masih prioritas untuk kalangan lansia. Di mana perbandingannya, kata dia, 60 persen untuk lansia, dan 40 persen untuk pelayan publik.
Nantinya, selain pedagang pasar tradisional, vaksinasi menyasar juga bagi pekerja mal.
Sistemnya tetap menggunakan kuota, sembari menunggu ketersediaan vaksin.
Pada Senin kemarin, kata Joko, Sleman telah mendapat distribusi vaksin sebanyak 13.500 dosis.
"Vaksin ini masih prioritas untuk lansia dan pelayan publik. Perbandingannya 60 lansia, dan 40 pelayanan publik," kata dia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, RR Mae Rusmi mengatakan, jumlah pedagang pasar di Kabupaten Sleman ada 14 ribu orang.
Yang sudah mendaftar vaksin melalui aplikasi, ada 8 ribu orang.
Baca juga: Vaksinasi Tetap Aman Dilakukan Saat Puasa
Sementara, 6 ribu pedagang lainnya belum mendaftar.
Hal itu, disebabkan karena keterbatasan.
Tidak semua pedagang bisa mengisi form pendaftaran vaksin.
Petugas pemandu sebenarnya sudah disebar untuk membantu pedagang.
Namun, kata Mae, ada pedagang yang berjualan malam hari.
Akibatnya, petugas pemandu belum semuanya bisa bertemu dengan para pedagang.
"Mudah-mudahan data ini terus di-update, sehingga semua pedagang nanti bisa terfasilitasi masuk ke aplikasi," harap dia.( Tribunjogja.com )