Pendidikan
Pemkot Yogyakarta : Pembelajaran Menyenangkan Diterapkan Selama Sekolah Tatap Muka
Pembelajaran menyenangkan perlu dilakukan karena selama simulasi PTM terbatas siswa berada dalam situasi yang tegang.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di 5 SD dan 5 SMP pada 28 April-7 Mei 2021.
Adapun kesepuluh sekolah tersebut antara lain SMPN 1 Yogyakarta, SMPN 8 Yogyakarta, SMPN 15 Yogyakarta, SMPN 9 Yogyakarta, dan SMPN 7 Yogyakarta.
Kemudian, SDN Margoyasan, SDN Lempuyangwangi, SD Muhammadiyah Karangkajen, SDN Tegalrejo 1, dan SDN Serayu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, mengatakan ada dua hal yang menjadi perhatian utama dalam simulasi PTM terbatas ini.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kota Yogyakarta Akan Dilanjutkan untuk Tahap Kedua
Pertama, penerapan protokol kesehatan di sekolah. Kedua, konten pembelajaran.
Budi mengungkapkan, guru perlu menerapkan pendidikan berbasis karakter selama simulasi PTM terbatas.
Satu di antaranya menyelenggarakan pembelajaran secara menyenangkan.
"Menurut kontennya, ditekankan kepada pembelajaran karakter. Di SMPN 15 Yogyakarta contohnya ada karawitan, di SDN Lempuyangwangi ada ice breaking dan outbond kecil-kecilan," tuturnya.
Budi melanjutkan, pembelajaran menyenangkan perlu dilakukan karena selama simulasi PTM terbatas siswa berada dalam situasi yang tegang.
Diantaranya, mereka harus dicek suhu tubuh, selalu diawasi guru, dan tidak ada interaksi dengan teman.
"Pembelajaran diselingi kayak gitu. Karena anak-anak ini situasinya tegang, dicek suhu, guru terus mengawasi, enggak ada interaksi dengan teman-teman. Kalau enggak spaneng. Kami buat supaya anak-anak senang di sekolah," ungkapnya.
Budi menambahkan, simulasi PTM terbatas Kota Yogyakarta sebelumnya mendapatkan apresiasi dari Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bidang Pendidikan dan Moderasi Beragama, Prof R Agus Sartono.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kota Yogyakarta Diperbolehkan Selama Terbatas dan Tidak Menyeluruh
Prof R Agus Sartono telah melakukan kunjungan ke SDN Lempuyangwangi dan SMPN 15 Yogyakarta pada Rabu (5/5/2021) dan berpesan agar pembelajaran dilakukan dengan lebih menekankan pendidikan karakter.
"Beliau mengapresiasi pembelajaran di Kota Yogyakarta. Juga memberi saran anak-anak lebih baik di sekolah daripada di luar yang tidak terkendali. Di sekolah jelas terkendali. Beliau juga menekankan ke pendidikan karakter," beber Budi.
Pihaknya pun berencana untuk melanjutkan simulasi PTM terbatas pada 20 Mei-17 Juni 2021 dengan melibatkan siswa kelas 1-5 SD.
Tidak seperti simulasi sebelumnya yang hanya melibatkan siswa kelas 4 dan 5 untuk jenjang SD.
Namun, hal itu masih akan melihat situasi ke depan. ( Tribunjogja.com )