KISAH HARI-HARI AKHIR ADOLF HITLER : Joseph Goebbels Menyuntik Mati 6 Anaknya di Bunker

Joseph Goebbels melihat hari akhir kerajaan Ketiga telah tiba. Ia mengumpulkan 6 anaknya yang sedang bermain di bunker.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Mona Kriesdinar
IST
Adolf Hitler 

Pada 4 Mei 1945, sebagian besar pasukan Jerman di barat laut Negara itu, Denmark dan Belanda menyerah kepada pasukan Inggris.

Baca juga: KISAH HARI-HARI AKHIR ADOLF HITLER: Sang Fuhrer Menjerit di Bunker Saking Marahnya

Tentara Kesselring di pegunungan Alpen menyusul menyerah. Hari berikutnya, 5 Mei 1945, Admiral Hans von Fiedeburg, komandan AL Jerman bertemu Jenderal Eisenhower di Reims.

Ia bersiap merundingkan penyerahan diri pasukannya. Di hari-hari bersamaan, gelombang pengungsian mengalir dari Berlin dan sekitar menuju wilayah barat yang dikuasai Sekutu.

Warga Jerman, dan tentaranya yang tersisa, ketakutan bilamana jatuh ke tangan pasukan Rusia. Mereka takut akan pembalasan hebat dari mereka, dan juga pembuangan ke Siberia.

Semasa puncaknya, Adolf Hitler mengkhianati komitmennya pada Stalin. Hitler mengirim pasukan besar guna merebut Rusia.

Pertempuran dahsyat terjadi di Leningrad dan Stalingrad. Selama serangan ke timur itu, terjadi pembantaian besar-besaran rakyat Rusia dan Yahudi.

Pada 7 Mei 1945, Laksamana Doenitz, yang merupakan pemimpin tertinggi pasukan Jerman mengirim telegram ke delegasi Jerman.

Ia memberi mandate untuk meneken penyerahan diri tanpa syarat. Eisenhower menerima pernyataan itu di sebuah sekolah kecil yang jadi markas Sekutu di Reims.

Pukul 02.41 waktu setempat, Jenderal Walter Bedell Smith meneken penyerahan itu didampingi Jenderal Ivan Susloparov (Rusia) dan Jenderal Francois Seves (Prancis).

Pihak Jerman diwakili Jenderal Jodl dan Admiral Hans von Fiedeburg. Jodl dalam pernyataan singkatnya menyatakan penyerahan diri tanpa syarat, dan mengharapkan kemurahan hati kepada para pemenang perang.

Hari berikutnya, 8 Mei 1945, untuk pertama kali sejak 1 September 1939, bom-bom dan tembakan senjata sepenuhnya berhenti di Eropa.

Dalam tempo lima tahun lebih itu, jutaan lelaki dan perempuan terbunuh sia-sia. Kehancuran Eropa tak terperi.

Kerajaan Ketiga yang diimpikan Hitler bisa bertahan 1.000 tahun, hancur dan menyisakan petaka dahsyat setelah hanya 12 tahun.

Mereka naik secara cepat, seperti kilat ketika melalap Polandia, tapi juga laksana halilintar menghilang dari sejarah Eropa.

Hari-hari selanjutnya, dunia akan melihat kekejaman demi kekejaman Nazi Jerman. Kamp-kamp konsentrasi ditemukan, berisi mayat dan mayat hidup korban persekusi ala Hitler.
Momen penting sesudah penyerahan Jerman, pada 21 Mei 1945, Heinrich Himmler, eks Komandan Gestapo yang bertanggungjawab atas kematian ratusan ribu orang di kamar gas, tertangkap.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved