Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif: Upaya Dinkop UKM Sleman Membangkitkan Usaha Kecil di Tengah Pandemi
Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Sleman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Juga ada penguatan modal. Ada relaksasi, tanpa pembayaran angsuran maupun bunga, selama April sampai Desember.
Bahkan, mulai 1 Januari ini, bunganya diturunkan, dari 6 persen menjadi 3 persen. Itulah bagian-bagian mengembangkan UKM yang kemarin kolaps, dan habis modalnya. Bisa mengakses modal itu.
Strategi itu, disamping pendampingan lima konsultan PLUT dan kawan-kawan, yang mendorong mereka. Lima konsultan itu, stand by setiap hari membantu apapun permasalahan yang dihadapi UKM.
Bagaimana UKM bisa bertahan di pandemi?
Inovasi. Sekarang UKM tren-nya semakin meningkat jumlahnya. Terutama di bidang kuliner. Paling berkembang dan maju sekarang, biasanya adalah usaha kuliner.
Kenapa Kuliner?
Karena ada kecenderungan orang takut berbelanja di pasar, maka langsung membeli makanan. Ya, ketemunya kuliner. Artinya UKM itu kan inovatif.
Ketika, (misalnya), pernak-pernik lagi seret, maka langsung berinovasi, mengikuti selera pasar.
Karena dominannya sekarang orang suka membeli makanan, ya akhirnya inovasi ke makanan.
Bagaimana Dukungan Pemerintah untuk UKM?
Kami memiliki pelatihan tematik, semuanya berbasis online. Termasuk sekarang, fokus pelatihan pemasaran secara daring.
Artinya, supaya (pelaku UKM) yang belum melek dengan IT ini dikenalkan dengan teknologi.
Kita beri pelatihan, bagaimana caranya memasarkan produk secara online. Kalau tidak paham online, mereka akan tertinggal.
Makanya, di PLUT satu minggunya dua kali mengadakan pelatihan pemasaran melalui daring.
Baca juga: Hilangkan Kejenuhan, Rutan Kelas II B Bantul Adakan Pekan Olahraga Untuk Warga Binaan
Bagaimana teknisnya?