Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif: Upaya Dinkop UKM Sleman Membangkitkan Usaha Kecil di Tengah Pandemi
Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Sleman
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pandemi Coronavirus disease-2019 (Covid-19) memukul, sekaligus menggerus banyak sektor usaha.
Di antaranya, usaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Sleman.
Toko oleh-oleh, ataupun cinderamata yang seharusnya bisa menyerap produk kerajinan dari masyarakat, mengalami kelesuan yang berkepanjangan.
Pelaku UKM di Kabupaten Sleman jumlahnya cukup banyak.
Diperkirakan lebih dari 68.000 orang. Tak heran, jika industri ini menjadi salah satu penopang perekonomian warga sembada.
Saat ini, industri kerajinan mengalami kelesuan, tentu ini, sangat berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Cegah Pemudik Masuk Magelang, Kapolres Pimpin Operasi Yustisi Gabungan di Perbatasan
Reporter Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Sleman Drs Pustopo, untuk melihat gambaran kondisi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Sleman. Berikut petikan wawancaranya:
Pandemi, berapa persen dampaknya bagi UKM di Sleman?
Kami belum data, saking banyaknya. Kami tidak mampu melakukan itu. Kami melalui strukturisasi, dari Desa, Kecamatan tidak bisa.
Makanya, saya kesulitan. Tapi, saya melihat banyak UKM kolaps berkeluh-kesah di PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu).
Layanan ini disiapkan untuk membantu solusi, bagaimana mereka terkendala. Entah terkendala produksi, permodalan atau perizinan. Mereka larinya ke PLUT.
Pada tahun 2020, jumlah yang mengadu ada sekitar 900 UKM.
Dari situ, kami bisa mengidentifikasi bahwa UKM di Sleman banyak yang tumbang.
Bagaimana Upaya Pemulihan?
Kami melakukan berbagai upaya. Contoh, salah satunya, slogan borong bareng. Kemudian, ketika kemarin usaha batik macet, untuk mendorong penjualan batik, ada strategi satu bulan PNS memakai batik.