Larangan Mudik Lebaran 2021

Santri Boleh Mudik, Ponpes Krapyak Yogyakarta Akan Lepas 2.000 Santrinya untuk Mudik

Setiap satu bulan sekali tim satgas COVID-19 Ponpes Krapyak telah melakukan tes acak rapid antigen di seluruh kamar asrama.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
ist
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta ada dispensasi larangan mudik bagi para santri di pondok pesantren agar bisa pulang ke kampung halamannya.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi kepada wartawan, Jumat (23/4/2021).

Masduki mengatakan, santri bakal kesulitan pulang ke kampung halaman saat Lebaran karena adanya larangan mudik.

"Oleh karena itu, harus ada dispensasi. Wapres minta agar ada dispensasi untuk para santri bisa pulang ke rumah masing-masing, tidak dikenai peraturan-peraturan yang ketat terkait larangan mudik dalam konteks pandemi saat ini," ujar Masduki seperti dikutip Kompas.com

Baca juga: Kemenag DI Yogyakarta Imbau Santri yang Ingin Kembali ke Ponpes Harus Bawa Surat Rapid Antigen

Adanya hak privilage para santri itu pun mematik Kedua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno, Minggu (25/4/2021).

Menurut Djoko, jika pemerintah terlalu banyak memberikan dispensasi, kesannya pemerintah tidak serius untuk mengurangi penyebaran COVID-19 di saat mudik

Pasalnya, hingga kini sudah banyak pihak yang telah sepakat terkait aturan larangan mudik, bahkan menurutnya pengusaha bus yang terdampak besar pun bersedia menaati aturan pemerintah. 

"Justru sekarang tiba-tiba ada permintaan dispensasi dari penguasa. Jika pemerintah terlalu banyak memberikan dispensasi, kesannya pemerintah tidak serius untuk mengurangi penyebaran COVID19 di saat mudik. Banyak pihak sudah sepakat, sampai-sampai pengusaha bus yang terdampak besar mau mentaati pemerinta," katanya, kepada Tribunjogja.com.

Adanya permintaan khusus oleh Wapres tersebut diharapkan akan menjalar kepada ketua MPR, DPR, serta para ketua partai dan pejabat lainnya yang meminta dispensasi mudik.

"Bayangkan saja jika nanti Ketua MPR, Ketua DPR serta para ketua partai minta dispensasi. Apa gunanya aturan yang sudah dibuat susah-susah menjadi seperti ini. Cabut saja semua aturan mudik yang sudah dibuat, karena nanti terlalu banyak dispensasi yang diminta," tegas Djoko.

Baca juga: Lakukan Penyekatan, Pemkab Bantul Lihat Urgensi Mudik

Terpisah, Ketua Satgas COVID-19 Ponpes Krapyak, Yogyakarta Hj Maya Fitria menjelaskan setiap satu bulan sekali tim satgas COVID-19 Ponpes Krapyak telah melakukan tes acak rapid antigen di seluruh kamar asrama.

Hasilnya, ia mengungkapkan tidak ditemukan satu pun santri di Ponpes Krapyak yang positif covid-19 sejak Januari 2021 hingga saat ini.

Sementara terkait arahan dari Wapres Ma'ruf Amin yang menginstruksikan agar para santri tetap dapat melaksanakan mudik, pihak Ponpes Krapyak berencana akan melepas 2.000 santrinya di awal Mei nanti sebelum tanggal 6 atau pelarangan mudik itu diberlakukan.

"Kami rutin melakukan tes acak kepada santri sejak Januari lalu. Berkaitan mudik nanti, ya rencananya ada 2.000 santri kami yang akan mudik. Semua sudah kami bekali," jelasnya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com, Minggu sore.

Ia menambahkan, pihak ponpes Krapyak akan memberikan surat jalan kepada para santri yang hendak mudik ke kampung halaman.

Selain itu, Satgas COVID-19 Ponpes Krapyak juga akan menyediakan test GeNose secara cuma-cuma kepada santri yang akan melaksanakan mudik.

"Kamis besok akan dimulai tes GeNose, bagi para santri. Dan sebelum tanggal 6 Mei mereka sudah berangkat mudik. Artinya itu kan belum masuk pelarangan waktu mudik," papar Maya.

Ia menjelaskan, sebagian besar para santri yang hendak mudik tersebut akan menggunakan kendaraan pribadi.

Para santri akan dijemput oleh pihak keluarga, dan dalam hal ini ponpes Krapyak mengimbau para orang tua wali agar mempertimbangkan jumlah penumpang yang akan menjemput putra-putrinya di ponpes.

Baca juga: Penjelasan Satgas Covid-19 Tentang Aturan Pengetatan Mudik Lebaran 2021

"Sebagian pakai kendaraan pribadi. Makanya kami imbau supaya keluarga penjemput jangan banyak-banyak. Para santri juga nanti kami beri surat jalan," tegasnya.

Ia menambahkan, ponpes Krapyak memberlakukan libur kegiatan di ponpes per tanggal 30 April sampai 18 Mei 2021.

Artinya sekitar 18 hari para santri dari ponpes Krapyak akan berada di kampung halaman.

Dalam surat jalan yang dikeluarkan oleh Satgas COVID-19 di Ponpes Krapyak itu, dijelaskan bahwa para santri wajib melakukan karantina mandiri terlebih dahulu ketika sampai di kampung halaman.

"Kami juga mengimbau agar mereka mematuhi prokes yang ada di lingkungan masing-masing. Begitu juga saat berangkat ke ponpes juga kami karantina," tegasnya.

Sampai saat ini belum ada para santri yang sudah berangkat mudik.

Maya menjelaskan mudik para santri diperkirakan akan jatuh pada tanggal 4-5 Mei. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved