Sinetron Preman Pensiun 5
Kisah Asmara di Sinetron Preman Pensiun 5 : Ujang Klepek Klepek Disanjung Serena
Kisah Asmara di Sinetron Preman Pensiun 5 : Ujang Klepek Klepek Disanjung Serena
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM - Sosok Ujang kini menjadi tumpuan Kang Mus dalam melanjutkan bisnis kecimpring miliknya.
Selain itu, Ujang juga diharapkan Kang Mus bisa memiliki taring dalam dunia preman sehingga bisa memiliki wibawa besar.
Menanggapi gaya otoriter Kang Mus yang berkuasa tanpa lawan membuat Ujang mendelik tak berkutik.
Kang Mus meminta Ujang siap tidak siap harus siap meneruskan apa yang sudah dibangun Kang Mus.
Selain bisnis kecimpring bermerk dagang Family, Kang Mus secara tak langsung juga meminta Ujang menguasai daerah pasar dan Terminal.
Ujang pun curhat kepada Serena perihal harapan Kang Mus kepadanya.
Rasa minder atau tak percaya diri melanda Ujang, hal ini membuat Serena menyemangati Ujang agar percaya diri.
Serena, rupanya memang semakin menaruh hati pada Ujang. Pucuk di cinta ulam tiba, peribahasa ini dialami Ujang saat bertandang ke rumah Serena.
Sikap manja Serena membuat Ujang klepek klepek. Mampukah Ujang dengan dukungan cinta Serena mewujudkan harapan Kang Mus ?
Baca juga: Liga 1 2021 Direncanakan Bergulir Mulai 3 Juli, Ini Penjelasan Ketua Umum PSSI
Baca juga: DAFTAR Buah-buahan yang Cocok untuk Penderita Diabetes, Lengkap dengan Skor Indeks Glikemiknya
Baca juga: LINK Streaming PERSIB vs PERSIJA, Final Piala Menpora Malam Ini Pukul 20.30 WIB

Genderang perang telah ditabuh. Kubu Bubun mendapatkan bantuan. Kang Darman tak mau ketinggalan.
Korban pertama adalah anak buah Kang Edi yang biasanya menguasai pasar.
Dua orang anak buahnya tersungkur kesakitan di sebuah gang dipukuli tanpa ampun.
Keduanya kalah jumlah. Mengetahui hal ini, Kang Edi meradang. Ia menegaskan, selain menguasai pasar, ia juga memerintahkan anak buahnya untuk memulai "bisnis" di pasar alias turut berebut kue kekuasaan di pasar.
Artinya bakal ada Kang Darman, Kang Bubun, Kang Edi dan Kang Mus yang bakal berlomba saling menguasai daerah terminal sebagai area kekuasaan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan juga mempunyai gengsi.