Kabupaten Bantul

Rayakan Jumat Agung, Umat Gereja Ganjuran Diajak untuk Menghayati Salib

Ibadah Jumat Agung di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma
Umat Katolik Paroki Ganjuran mengikuti Ibadah Jumat Agung di Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, Bantul, Jumat (02/04/2021) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Setelah mengikuti perayaan Kamis Putih (01/04/2021), umat Kristiani di Kabupaten Bantul mengikuti ibadah Jumat Agung (02/04/2021).

Satu di antara gereja di Bantul yang menyelenggarakan ibadah Jumat Agung secara luring adalah Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran.

Ibadah dibagi menjadi tiga sesi, yaitu pukul 12.00, 15.00, dan 18.00.

Baca juga: 2 Gereja di Bantul Steril dari Bom dan Bahan Peledak

Ibadah Jumat Agung dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.

Umat yang bisa mengikuti ibadah hanya umat yang terdaftar di Paroki Ganjuran. 

Selain protokol kesehatan yang ketat, rangkaian ibadah Jumat Agung juga dipersingkat.

Satu di antaranya dengan meniadakan upacara penciuman salib. 

Dalam homilinya, Romo Gereja HKTY Ganjuran, H Rony Suryo Nugroho,Pr mengatakan Allah mencintai manusia, sehingga sejak awal sudah ada rencana penyelamatan umat manusia.

Penyelamatan terpenuhi secara tuntas, sempurna dengan rela berkorban di kayu salib. 

Baca juga: Jelang Paskah, Brimob Polda DI Yogyakarta Disinfeksi Sejumlah Gereja di Bantul

"Maka salib itu menjadi tanda cinta kasih, menjadi sakramen cinta kasih. Saat kita lemah, kita ingat Bapa. Pertanyaannya, apakah betul Yesus menderita disalib? Sakit secara fisik mungkin iya, tetapi tidak menderita. Orang yang menderita itu tidak memikirkan orang lain, hanya memikirkan diri sendiri. Sedangkan Yesus, justru mendoakan," katanya saat memimpin Ibadah Jumat Agung

Umat Kristiani biasanya memiliki salib, entah di rumah atau dijadikan kalung.

Menurut dia, salib bukan menjadi ajang untuk pamer.

Tetapi untuk mengingatkan agar umat Kristiani dapat memaknai salib itu. 

"Salib memiliki empat penjuru. Ke atas artinya kita diajak untuk mencintai Tuhan sepenuh hati, sepenuh jiwa. Ke kanan, artinya kita diajak untuk mencitai sesama sering mempedulikan kita. Ke kiri, artinya kita diajak mencintai sesama yang membuat kita sengsara, sedih. Dan ke bawah, artinya kita harus mencintai bumi. Rawatlah, maka misteri salib akan menjadi nyata," ujarnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved