Butuh 8 Jam Pengeringan Memori Modul CVR dari Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh
Pasalnya, Black Box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh itu sudah tenggelam dan terendam dalam air laut dalam waktu yang cukup lama.
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA -Memori modul CVR dari Black Box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh harus dikeringkan lebih dulu setidaknya delapan jam. Selain itu, memori modul CVR tersebut juga harus dibersihkan dari endapan garam.
Pasalnya, Black Box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh itu sudah tenggelam dan terendam dalam air laut dalam waktu yang cukup lama.
Sementara ini, update terbaru setelah Black Box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan adalah mengeluarkan memori modul dari CVR dari kotak hitam tersebut.

Disebutkan bahwa pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai mengeluarkan memori modul dari cockpit voice recorder (CVR) dari kotak hitam atau black box milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: Kronologi Penemuan CVR Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Kepulauan Seribu, Disedot Kapal Khusus
Adapun CVR tersebut baru ditemukan KNKT pada Selasa (30/3/2021) malam di perairan Kepulauan Seribu.
"Selanjutnya CVR sudah berada di kantor KNKT dan sedang diproses untuk dikeluarkan memori modulnya," kata Kepala Sub-Komite Investigasi Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo dalam konferensi secara daring, Rabu (31/3/2021).
Nurcahyo melanjutkan, malam ini pihaknya juga akan mulai mengeringkan memori modul CVR yang butuh waktu paling cepat delapan jam atau lebih.
Kemudian, pada Kamis pagi diharapkan modul tersebut bisa selesai dikeringkan dan mulai dibersihkan dari endapan garam karena sudah lama tenggelam di laut.
"Selanjutnya akan kami sambungkan ke unit cockpit voice recorder untuk diambil datanya," ujarnya.
Nurcahyo berharap CVR ini akan melengkapi data yang sudah dimiliki dari flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air yang sudah ditemukan lebih dahulu.
Pasalnya, CVR ini berisi pembicaraan pilot dan co-pilot serta suara-suara yang terjadi di kokpit selama penerbangan.
"Sehingga harapan kami kami akan dapat mendapatkan banyak informasi mengenai apa yang terjadi dan bagaimana di dalam kokpit pada penerbangan itu," ucap dia.
KNKT pun berjanji akan transparan mengungkap penyebab jatuhnyan pesawat Sriwijaya SJ-182 sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan masyarakat.
Coockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diberitakan sebelumnya telah ditemukan.
Upaya pencairan Coockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh perairan Kepualuan Seribu akhirnya membuahkan hasil.