Human Interest Story
Perjuangan Ibu di Sleman, Banting Tulang Jual Bakso Tusuk Keliling Ditemani Sang Bayi
"Akhirnya ya tak bawa, karena di kontrakan gak ada yang menjaga. Ibu saya juga harus bekerja, dan saya baru saja dicerai oleh suami saya," kata Ika
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
Ia mengaku mulai berjualan bakso tusuk sejak tiga bulan yang lalu lantaran semenjak dua bulan pasca dicerai oleh suaminya Ika tidak mendapatkan penghasilan.
Lewat informasi yang ia dapat dari media sosial, Ika kemudian mendatangi juragan bakso tusuk tak jauh dari tempat tinggalnya.
"Dapat info ada kerjaan jualan bakso tusuk yang bisa disambi jaga anak. Ya udah bingung waktu itu, karena setelah cerai saya gak ada pendapatan, jadi ya tak ambil tawaran itu," ungkapnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: UGM Akan Gelar Kuliah Tatap Muka Terbatas Agustus 2021, Ini Ketentuannya
Dalam sehari ia mampu menghabiskan sekitar 300 hingga 600 biji bakso tusuk kuah ukuran kecil dan besar.
Keuntungannya berjualan bakso tusuk masih harus dibagi dua dengan juragan yang memfasilitasi gerobak dan baksonya itu.
"Jadi kalau bakso yang kecil itu harganya Rp 150 rupiah, ya tinggal dikalikan saja. Dan sehari rata-rata 300 sampai 600 tusuk. Lumayan lah bisa buat beli keperluan anak saya," tutup Ika. (hda)