Kabupaten Gunungkidul
Optimalkan 3T COVID-19, Dinkes Gunungkidul Usulkan Pengadaan Mobile PCR
Mobile PCR Lab Test diperlukan untuk mengoptimalkan skema 3T (Testing, Tracing, Treatment) dalam penanganan COVID-19.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengusulkan pengadaan kendaraan Mobile PCR Lab Test ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Usulan tersebut pun sudah diajukan belum lama ini.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menjelaskan keberadaan Mobile PCR Lab Test diperlukan untuk mengoptimalkan skema 3T (Testing, Tracing, Treatment) dalam penanganan COVID-19.
"Kalau punya sendiri (Mobile PCR), hasil dari sampel swab bisa diketahui setiap hari," jelasnya pada Kamis (18/03/2021).
Baca juga: Ikuti Pusat, Pemkab Gunungkidul Tetap Refocusing Anggaran 2021
Dewi beralasan Mobile PCR juga bisa membantu mengurangi ketergantungan terhadap laboratorium, dalam hal ini BBTLKPP DIY, untuk mengetahui hasil dari sampel swab.
Pasalnya, selama ini hasil swab baru diketahui beberapa hari setelah sampel dikirimkan. Hal itu menyebabkan penanganan COVID-19 di daerah menjadi lamban.
"Jadi dengan Mobile PCR ini, sampel diambil bisa cepat diketahui hasilnya. Kalau hasilnya positif langsung isolasi," jelas Dewi.
Selain Gunungkidul, pengadaan Mobile PCR disebut juga tengah diupayakan oleh Bantul dan Sleman.
Adapun harga dari satu unit kendaraan Mobile PCR mencapai Rp 3,6 miliar.
Meski harganya terbilang fantastis, Dewi menyebut fasilitas yang tersedia sudah lengkap.
Artinya operasional untuk penanganan COVID-19 ke depannya bisa lebih efektif dan efisien.
Baca juga: Disbud Gunungkidul Telusuri Jejak Makam Mantan Bupati
"Kami harap usulan itu bisa direalisasikan, paling tidak pertengahan tahun ini bisa digunakan," ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Setda) Gunungkidul Drajad Ruswandono menyatakan masih mempertimbangkan usulan tersebut. Pasalnya, harga Mobile PCR ini tergolong mahal.
Ia menyebut akan melihat dulu perkembangan kasus COVID-19 di Gunungkidul.
Apalagi saat ini tengah dilakukan vaksinasi, yang mana harapannya bisa lebih menekan penyebaran kasus COVID-19.
"Kalau nanti memang diperlukan dan anggaran mampu, memungkinkan untuk pengadaan (Mobile PCR)," jelas Drajad.( Tribunjogja.com )