Minimalisir Risiko Kebakaran, Pemkot Yogyakarta Tambah Instalasi Hidran Kampung di 2 Titik
Pelaksana Harian Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Anggoro Sulistyo mengungkapkan, proyek penambahan hidran kampung
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepadatan permukiman penduduk di Kota Yogyakarta berdampak pula pada tingginya risiko kebakaran.
Oleh sebab itu, pemerintah setempat berupaya menambah jumlah instalasi hidran kampung, agar jika sewaktu-waktu terjadi musibah, bisa langsung tertangani.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Anggoro Sulistyo mengungkapkan, proyek penambahan hidran kampung bakal dilanjutkan kembali tahun ini.
Sebelumnya, proyek tersebut sempat terhenti di 2020, karena faktor keterbatasan anggaran.
Baca juga: Disdikbud Kabupaten Magelang Siapkan Proses Pembelajaran Tatap Muka
"Tahun lalu ditunda, karena untuk penanganan pandemi Covid-19. Sehingga, pelaksanaannya baru bisa dilakukan tahun ini. Tapi, volumenya juga baru dua titik, ya, di Ngampilan," ungkapnya, Rabu (17/3/2021).
Ia menyebut, dua titik di Ngampilan itu, meliputi kampung Ngadiwinatan dan Purwodiningratan.
Menurutnya, realisasi dua titik instalasi hidran tersebut memiliki pagu anggaran Rp 1,4 miliar dari APBD 2021.
Rencananya, pembangunan bakal dimulai pada triwulan ke dua nanti.
"Kemungkinan mulai bulan April. Sekarang baru proses kita layangkan ke BLP (Badan Layanan Pengadaan). Itu pakai APBD, sifatnya lelang umum," tandasnya.
Anggoro mengatakan, Ngadiwinatan dan Purwodiningratan didahulukan karena memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi, sementara wilayah-wilayah lain nanti menyusul.
Sekadar informasi, saat ini baru ada 12 instalasi hidran kampung di seluruh Kota Yogyakarta.
Antara lain, di Pathuk, Kauman, Prawirodirjan, Jlagran, Ledok Tukangan, Gemblakan Bawah, Cokrodirjan, hingga Basen, yang notabene juga berstatus padat penduduk.
"Dua titik itu (Ngadiwinatan dan Purwodiningratan) padat penduduk dan akses jalannya tidak bisa untuk masuk mobil damkar. Sehingga, kita respon kebutuhan sarana keamanaan terhadap kebakaran di sana, ya," ungkapnya.
Baca juga: Pemerintah Pusat Izinkan Mudik Lebaran, Angin Segar Bagi Pengusaha Transportasi DI Yogyakarta
"Contohnya, tahun-tahun kemarin itu, di Pathuk, Ngampilan juga kita bangun instalasi hidran, karena huniannya padat penduduk dan jalannya kan sangat kecil, sehingga kita bangun di tengah kampung," lanjut Anggoro.
Pembangunan instalasi hidran kampung ini, imbuhnya, juga merupakan usulan dari masing-masing wilayah.
Permintaan masyarakat terhadap fasilitas tersebut tergolong tinggi, sehingga Pemkot mengupayakan untuk merealisasikannya secara bertahap, sampai nantinya bisa merata.
"Bahkan, harapan dan target kami ke depannya, bisa satu RT satu instalasi hidran. Usulan dari teman-teman di wilayah kan begitu, ya," pungkas Anggoro. (aka)