Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Disebut Lambat, Ini Kata Menkes Budi Gunadi Sadikin

Indonesia harus mevaksinasi 181,5 juta orang dari 270 juta jumlah penduduk Indonesia untuk memenuhi herd immunity

Editor: Muhammad Fatoni
Tribunjogja.com / Yuwantoro Winduajie
Menkes Budi Gunadi Sadikin usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal, Senin (1/3/2021). 

Dari pantauan Tribunjogja.com, sejumlah pejabat eselon II Pemda DIY terpantau telah menghadiri kegiatan vaksinasi massal sejak pukul 08.00 WIB.

Di antaranya Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharja, Kepala Bappeda DIY Benny Suharsana, Kepala Diskominfo DIY Rony Primanto Hari, serta Kepala Diskop UMKM DIY Srie Nurkyatsiwi.

Lima putri Keraton Yogyakarta dan dua putra Pakualaman juga turut hadir sebagai perwakilan pelaksanaan kick off vaksinasi.

Seorang putri Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara berkesempatan menerima injeksi vaksin COVID-19 dosis pertama, Senin (15/3/2021).
Seorang putri Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara berkesempatan menerima injeksi vaksin COVID-19 dosis pertama, Senin (15/3/2021). (Tribunjogja.com / Yuwantoro Winduajie)

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Berty Murtiningsih menuturkan, pada vaksinasi massal kali ini, Dinkes DIY menargetkan sekitar 12.500 sasaran.

"Jadi ada 2.500 sasaran tiap harinya," ungkap Berty saat ditemui di lokasi vaksinasi.

Sejauh ini Dinkes DIY telah melakukan pendataan terhadap 11.000 calon penerima vaksin.

Adapun upaya pendataan dilakukan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemda DIY.

"Jadi nanti hari terakhir tinggal sisanya (1.500 orang) yang divaksin," jelasnya.

Sedikitnya 300 petugas medis dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi massal.

Mereka berasal dari beragam organisasi profesi.

Baca juga: Dinkes DIY Upayakan Gelar Vaksinasi Lebih Banyak untuk Budayawan dan Seniman

Baca juga: Puteri Keraton Yogyakarta Terima Suntikan Vaksin, GKR Bendara: Ternyata Tidak Sakit

Diantaranya Ikatan Doketer Indonesia (IDI), Persatuan Persatuan Perawat Indonesia (PPNI), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

"Kita kerjasama dengan mereka untuk tenaga vaksinator. ditambahkan dari RS Sardjito dan Dinkes," sambungnya.

Karena ada ribuan calon penerima vaksin, Berty mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap adanya kerumunan.

Misalnya proses penyuntikan vaksin dilakukan dalam dua shift atau dua waktu yang berbeda.

Namun menurut pantauan Tribunjogja.com di lapangan, kerumunan masih ditemui di lokasi vaksinasi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved