Komisi A DPRD DIY Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19 di DI Yogyakarta

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk fokus menggelar percepatan vaksinasi di wilayah ini.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pelaksanaan vaksinasi menjadi salah satu upaya untuk menangani pandemi Covid-19 di DI Yogyakarta.

Agar pandemi dapat segera teratasi, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk fokus menggelar percepatan vaksinasi di wilayah ini.

Menurut Eko, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam rangka percepatan ini. Pertama, Pemda DIY harus menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah kabupaten/kota, hingga desa. 

Dengan demikian, cakupan vaksin Covid-19 dapat menyentuh lapisan masyarakat terbawah.

Baca juga: Tanggapan Pengembang Properti di DI Yogyakarta dari Penerapan DP 0 Persen

"Harapan kita layanan vaksinasi ke depan bisa dilaksanakan di balai-balai desa. Didukung oleh tenaga dari puskesmas, RS terdekat dan IDI di kabupaten kota," terang Eko dalam siaran langsung pelaksanaan vaksinasi massal di JEC, Senin (15/3/2021).

Kedua, yakni keterlibatan masyarakat untuk menjalani vaksinasi. Menurutnya, masyarakat tak perlu meragukan keamanan vaksin Covid-19.

Pasalnya orang nomor satu di Indonesia yakni Presiden Joko Widodo juga telah menerima suntikan vaksin.

"Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Harapannya masyarakat percaya dengan vaksin dan dapat ikut program vaksin dengan sebaik baiknya," papar politis dari partai PDIP ini.

Lebih jauh, Eko juga mendorong pemerintah untuk memproduksi vaksin dalam negeri.

Dia pun meminta agar Pemda menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, lembaga riset, hingga ahli dan praktisi untuk mewujudkan vaksin yang diproduksi oleh anak bangsa.

"Saya yakin dan percaya diantara ratusan juta penduduk Indonesia ini memiliki banyak ahli, sehingga pemerintah tinggal memfasilitasi riset prosesi pembuatan vaksin dalam negeri. Karena kita tidak boleh tergantung dengan vaksin impor," jelasnya.

Keberadaan vaksin dalam negeri dianggap penting untuk berjaga-jaga bila saja negara lain melakukan embargo. Sehingga daerah akan kesulitan memenuhi kebutuhan vaksin.

"Di masa mendatang harus jadi bagian atensi pemerintah agar mampu memproduksi vaksin secara mandiri," ucapnya.

Sebelumnya, Eko Suwanto telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Tak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang dialami. Eko pun berharap agar seluruh masyarakat di DIY dapat turut mensukseskan program vaksinasi nasional.

"Terlebih kita masih cukup persediaan vaksin. Di gudang cukup lebih dari 100 ribu orang," jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie menambahkan, untuk mempercepat upaya vaksinasi, Dinkes DIY telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga.

Diantaranya Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Persatuan Perawat Indonesia (PPNI), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), serta Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

"Jadi kami bersama-sama, tidak hanya Pemda tapi dengan kabupaten kota, institusi pendidikan, poltekkes dan institusi pendidikan lain akan ikut bersama di tahap selanjutnya. Organisasi profesi pun juga demikian," terangnya.

Selain berfokus pada upaya vaksinasi, jawatannya juga terus mengawal pelaksanaan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakati (PPKM) skala mikro di DIY.

Tujuannya agar penularan di level paling bawah dapat terkendali.

"Jadi sama-sama di bawah dikendalikan kami membantu pelayanan vaksinasinya," terangnya.

Pembajun pun memastikan bahwa ketersediaan vaksin sampai hari ini masih mencukupi.

Tercatat ada 10 ribu vial yang masih tersimpan di gudang farmasi.

Sebanyak 10 ribu vial vaksin itu dapat dimanfaatkan sekitar 100 ribu orang.

"Nanti akan datang lagi. Semakin cepat pelaksanaan vaksinasi ini pemerintah akan semakin cepat mengirimkan vaksin," jelasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS : Indonesia Resmi Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ini Penjelasan Menkes

Saat ini, Pemda DIY kembali menyelenggarakan vaksinasi massal.

Bakal ada 11.630 orang yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pelayan Publik di DIY mengikuti vaksinasi Covid–19 massal, di JEC.

Jumah tersebut berasal dari 32 Organisasi Perangkat Daerah dan dua lembaga di DIY.

Ditargetkan 2.500 orang divaksin setiap harinya.

Vaksinasi juga diberikan kepada pekerja media, serta keluarga Gubernur dan Wakil Gubernur DIY. 

Seperti pada umumnya, seluruh target yang divaksin juga menjalani empat tahapan yakni registrasi, screening kesehatan, vaksinasi, dan observasi. (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved