TPST Piyungan Tutup 2 Hari, 720 Ton Sampah Menumpuk di Kota Yogyakarta

TRIBUNJOGJA.COM - Penumpukan sampah kembali terjadi di beberapa titik di Kota Yogyakarta, Rabu (10/3/2021).

Fenomena ini terulang setelah, lagi-lagi, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul ditutup sementara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto pun membenarkan adanya penumpukan sampah tersebut.

Hanya saja, ia mengatakan, kemungkinan TPST Piyungan beroperasi lagi, pada Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Jalan Ambles, TPST Piyungan Tutup

"Ya, ada penumpukan. Kalau (TPST Piyungan) tutup sehari, penumpukannya itu 360 ton. Jadi, kalau dua hari, bisa 720 ton. Tapi, rencananya besok sudah buka," terangnya.

Sekadar informasi, penutupan TPST Piyungan sudah terjadi dua hari terakhir. 

Penutupan tersebut, dilakukan oleh warga karena akses jalan ke dermaga amblas.

Akibatnya, antrean truk pengangkut sampah mengular cukup panjang.

Alhasil, Kota Yogyakarta yang menjadi penyumbang sampah terbesar di TPST Piyungan pun kelabakan ketika penutupan semacam ini terulang.

Baca juga: DPRD DIY Minta Ada Alternatif Solusi TPST Piyungan, Tidak Hanya KPBU

Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com di lapangan, penumpukan sampah muncul di Depo Lempuyangan.

Meski belum sampai meluber ke jalanan, tumpukan sampah terlihat sudah menutup akses trotoar bagi para pejalan kaki.

Praktis, masyarakat di lingkungan setempat pun merasa terganggu, serta berharap sampah segera diangkut.

"Kita rasanya nggak nyaman lah. Apalagi, saya di sini jualan makanan. Kalau kondisinya seperti ini, pembeli juga pasti berkurang," ujar Purwanti, pemilik warung makan yang lokasinya berada di sekitar depo sampah itu. ( Tribunjogja.com )