Kisah Inspiratif
Supir Truk Asal Gunungkidul Banting Setir Buat Miniatur Mobil dari Kayu
Kini, ruang tamu rumahnya dijadikan pajangan belasan miniatur mobil berbagai jenis dan ukuran.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa, seperti pandemi COVID-19 ini.
Situasi yang terbilang serba sulit justru bisa memicu kreativitas yang bisa menghasilkan.
Setidaknya sudah hampir setahun ini Mugiyono (54) harus melepas pekerjaannya sebagai supir truk.
Biasanya, ia akan berkendara mengantarkan muatan berisi sayur dari Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
"Sayur tersebut saya bawa ke Jakarta dan Surabaya. Sesekali juga mengantar cabai dari Bantul," tutur Mugiyono pada wartawan.
Sudah puluhan tahun pria asli Gunungkidul ini menguasai jalanan.
Baca juga: Dampak Pandemi, Penerima PKH Gunungkidul Bertambah Ribuan Sepanjang 2020
Awalnya ia menjadi kernet sekitar tahun 1985 di Jakarta.
Hanya dalam waktu 6 bulan, ia lalu naik pangkat jadi supir setelah mampu menyetir.
Tak melulu sayur, Mugiyono pun sempat menjadi supir angkutan umum sekembalinya ke tanah kelahiran.
Ia melayani rute Wonosari-Rongkop dengan mobil Colt.
"Terakhir itu angkut sayuran dan barang ke luar kota. Sejak pandemi inilah saya berhenti sebagai supir," kata bapak empat anak ini.
Tak ada pekerjaan yang menghasilkan tentu membuatnya kebingungan.
Apalagi ia memiliki tanggungan keluarga yang harus dihidupi.
Namun gagasan lain muncul, berlatarkan hobinya menggambar.
Mugiyono lantas mencoba-coba membuat miniatur mobil.
Baca juga: Hasil Panen Padi di Daguran Kidul Ngawen Lampaui Rata-rata Kabupaten Gunungkidul