Rekrutmen Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Resmi Ditutup, Termuda Masih Kuliah Semester 1

Ramai diperbincangkan di media sosial sejak beberapa waktu lalu, akhirnya rekrutmen abdi dalem resmi ditutup, Senin (1/3/2021).

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Ardhike Indah
Abdi dalem berlatih alat musik di Bangsal Madukaran, Keraton Yogyakarta, Kamis (4/3/2021) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM - Ramai diperbincangkan di media sosial sejak beberapa waktu lalu, akhirnya rekrutmen abdi dalem resmi ditutup, Senin (1/3/2021).

Diketahui, Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo yang membidangi kesenian dan pertunjukan di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat memang membuka rekrutmen.

Pembukaan secara umum itu dilakukan hanya di media sosial resmi Keraton Yogyakarta dan tidak dilakukan di media massa lain.

Baca juga: Dinkop UKM DI Yogyakarta Dorong Pelaku Usaha Miliki Sertifikat Berbasis CHSE

Saat itu, terdapat lima poster digital yang diunggah akun media sosial resmi.

Dari hasil yang ada, setidaknya ada 60 orang yang berminat untuk mengabdi pada Keraton Yogya.

“Usianya belum tahu, tapi kalau kami lihat ada yang masih semester 1 kuliah. Itu yang paling muda,” ungkap KPH Notonegoro, Penghageng KHP Kridhomardowo di Keraton Yogyakarta, Kamis (4/3/2021).

Rekrutmen tersebut akan melalui beberapa tahap dan setelahnya bakal diawali dengan magang terlebih dahulu.

Seleksi dilakukan di setiap divisi di KHP Kridhomardowo.

Divisi tersebut di antaranya adalah divisi Wiyaga atau penabuh gamelan dan Pasindhen atau penembang perempuan.

Kemudian ada divisi Lebdaswara penembang laki-laki dan Musikan atau korps musik yang bertugas memainkan alat musik.

Ia menjelaskan, magang menjadi abdi dalem di Keraton Yogyakarta itu juga memiliki masa tenggang, yakni 6 bulan hingga 2 tahun.

Selama masa magang, calon abdi dalem bisa mempertimbangkan apakah dirinya mau melanjutkan mengabdi atau tidak.

“Nanti para peserta magang ini kan tahu kalau di Keraton itu setiap marak harus sanggulan dan lain sebagainya. Mungkin saja itu berat buat mereka,” tambahnya lagi.

Ditambahkan Notonegoro, dari magang itu Keraton Yogyakarta bisa memiliki kesempatan untuk memberitahu banyak hal ke pemagang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved