WHO Sebut Covid-19 Berpotensi Jadi Endemik, Ini Tanggapan IDI
Pada akhir 2020, pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pandemi Covid-19 dapat menjadi endemik.
TRIBUNJOGJA.COM - Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Abid Khumaidi, menilai pernyataan pakar di Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut Covid-19 bisa menjadi endemik merupakan hipotesis.
"Masih hipotesis, masih dugaan. Kalau kita sekarang bicara endemik ya mungkin nanti, kita belum mengonfirmasi itu," kata Abid dalam diskusi secara virtual, Senin (1/3/2021).
Abid mengatakan, pernyataan tersebut sama dengan prediksi bahwa pandemi Covid-19 sama seperti virus flu biasa.
Namun, belum ada data yang kuat untuk membuktikan hal tersebut.
"Sekali lagi ini masih bentuk hipotesis, bukan tidak mungkin ini bisa terjadi," ujarnya.
Baca juga: Gugus Tugas Bantul Lakukan Swab Massal Pegawai BPKAD, 17 Orang Dinyatakan Positif COVID-19
Baca juga: UPDATE Covid-19 Senin 1 Maret 2021 Petang: Kasus Baru Tambah 6.680, Berikut Peta Sebarannya
Pada akhir 2020, pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pandemi Covid-19 dapat menjadi endemik.
WHO menyatakan, meski pandemi virus corona yang dihadapi saat ini sangat parah, namun fenomena tersebut belum tentu yang besar.
Oleh sebab itu, WHO mengingatkan agar dunia bisa belajar untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Virus (corona) ditakdirkan akan menjadi endemik. Bahkan saat vaksin mulai diluncurkan," kata David Heymann, ketua kelompok penasihat strategi dan teknis WHO untuk bahaya infeksi.

Perbedaan Endemik dan Pandemi
Pada awal 2020 lalu, badan kesehatan dunia WHO, resmi menyatakan virus corona menjadi pandemi global.
Namun, terbaru pakar dari WHO menyebut virus corona akan berpotensi menjadi endemik.
Dan masyarakat dunia pun disarankan untuk mulai terbiasa dan berdamai dengan virus corona.
Lalu, apa sebenarnya perbedaan pandemi dan endemik?
Berikut penjelasannya, seprti dirangkum Tribun Jogja dari kompas.com :