Yogyakarta

Pedagang Pasar hingga Tukang Becak di Yogyakarta Terima Vaksin, Berharap Kondisi Kembali Normal

Pelaku usaha di kawasan Malioboro berharap agar pandemi COVID-19 dapat segera berakhir setelah upaya vaksinasi dilaksanakan secara masif.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com / Yuwantoro Winduajie
Aktivitas di Pasar Beringharjo terpantau normal kendati ada penyelenggaraan vaksinasi massal pada Senin (1/3/2021) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yuwantoro Winduajie

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para pelaku usaha di kawasan Malioboro, DI Yogyakarta berharap agar pandemi COVID-19 dapat segera berakhir setelah upaya vaksinasi dilaksanakan secara masif.

Warga setempat pun antusias mengikuti program tersebut dengan harapan kondisi dapat kembali normal seperti sebelum masa pagebluk. 

Satu di antaranya adalah Ketua Paguyuban Becak Kayuh Yogyakarta, Paimin.

Dirinya merasa bersyukur menjadi satu di antara kelompok yang diprioritaskan untuk menerima vaksin. 

Baca juga: Vaksinasi Pedagang dan Pekerja Informal di Malioboro DI Yogyakarta Berlangsung Selama 6 Hari

Bahkan Paimin berkesempatan untuk berbincang langsung dengan Presiden Jokowi saat orang nomor satu di Indonesia itu melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi di Benteng Vredeburg.

"Ditanya (Jokowi) bagaimana rasanya pak? Saya jawab sampun mboten nopo nopo (tidak kenap-kenapa). Efeknya tidak ada," ungkapnya saat ditemui usai menerima suntikan vaksin, Senin (1/3/2021).

Tak ada efek samping yang dirasakan Paimin setelah menerima vaksin.

Paimin pun berharap agar dosis vaksin yang disuntikkan dapat segera bekerja di dalam tubuhnya untuk membentuk kekebalan terhadap virus tersebut.

"Harapannya muncul kekebalan, supaya tidak terkena korona," ucap pria berusia 68 tahun ini.  

Lebih jauh, pandemi COVID-19 membuat hidupnya semakin sulit.

Terlebih pekerjaan sebagai pengayuh becak sangat bergantung pada kedatangan wisatawan yang selama pandemi ini mengalami penurunan signifikan.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Tahap Dua di DI Yogyakarta

Bahkan dalam sehari, Paimin bisa pulang dengan tangan hampa karena tidak ada orang yang mau memanfaatkan jasanya.

"Hampir berapa bulan ini sering tidak dapat penghasilan," terangnya.

Untuk tetap dapat bertahan hidup, Paimin harus beralih pekerjaan menjadi seorang buruh bangunan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved